Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Cinta dalam Ikhlas", Perjuangan Mencari Jodoh Sejati yang Diridhai Allah

23 November 2024   11:59 Diperbarui: 23 November 2024   12:17 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ikhlas, satu kata yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Di mulut bilang ikhlas, di hati belum tentu bisa. Antara mulut dan hati kadang masih belum satu kata. Belum seiya sekata. Itulah terkadang yang membuat terjadinya pergolakan batin.

Dalam konteks agama Islam, ikhlas sering diartikan sebagai keikhlasan hati dalam beribadah kepada Allah yang tidak mengharapkan pujian atau penghargaan dari manusia. Ikhlas juga dapat diartikan pada niat yang murni dan tulus tanpa ada motif atau kepentingan yang tersembunyi.

Keikhlasan terhadap ketetapan Allah Subhana Wa Ta'ala adalah sikap tulus dan ikhlas dalam menerima segala keputusan dan ketetapan dariNya. Baik keputusan yang menyenangkan atau yang menyakitkan hati. Seseorang yang ikhlas percaya bahwa segala yang Allah tetapkan pasti memiliki hikmah dan kebaikan yang tidak terlihat.

Film drama religi produksi Starvision "Cinta dalam Ikhlas" yang bakal tayang di bioskop mulai 27 November 2024, ini pun mengandung pesan moral seperti itu. Bahwa seseorang yang sudah dalam fase benar-benar ikhlas, Allah akan menuntunnya mengikuti skenarioNya. Hingga pada akhirnya ending dari ikhlas itu sesuatu yang tidak dapat diduga, namun berjalan seperti yang diharapkan.

Kisah cinta terpendam yang diisutradarai Fajar Bustomi ini diangkat dari novel best seller berjudul sama karya Abay Adhitya. Novel yang dirilis bertahun-tahun silam. Karena novel ini banyak mengandung pesan moral bagaimana memaknai ikhlas, yang bisa diterjemahkan secara universal, Chand Parwez Servia, sang Produser, pun mengangkatnya ke layar lebar.

Tokoh utama dalam film ini yaitu Abun Sungkar yang memerankan sosok Athar (Abun Sungkar) dan Adhisty Zara, mantan personil JKT49 yang memerankan karakter
Aurora Cinta Purnama atau Ara. Keduanya bermain begitu apik dan menjiwai. Alur cerita terlihat natural namun berhasil membuat penonton baper alias terbawa perasaan.

Athar dan Ara dipertemukan ketika sama-sama masuk ke SMA yang sama. Tatapan selama 3 detik Athar pada Ara yang cantik dan shaleha di sela kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) begitu membekas di hati Athar. Athar yang sudah kehilangan sosok ayah sejak kecil, ini merasa yakin Ara adalah jodohnya kelak.

Namun, perasaan Athar ini selama bersekolah dipendamnya. Ia belum berani mengutarakan karena masih sekolah. Temannya, Mamat atau Alif Rivelino Mamat (diperankan oleh Ahmad Hidayatullah Rahmat) menyarankan banyak hal agar Athar memantaskan diri agar bisa "selevel" dengan Ara.

Maklum, Athar anak band di sekolah, rambutnya gondrong dan petakilian. Kadang suka bolos di jam pelajaran. Ya lazimnya kenakalan anak sekolah. Tapi kenakalan Athar ini lebih karena faktor luka batin akibat kehilangan sosok ayah yang dicintai sejak ia masih kecil.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Athar lantas mulai berubah. Rambutnya dipangkas, rajin belajar hingga akhirnya menjadi juara kelas, serta ikut Rohis dan dipilih menjadi Ketua Rohis. Ara senang melihat perubahan Athar yang menjadi lebih baik. Namun, cinta masih belum bersambut.

Lulus SMA Athar pun menyatakan perasaan dan keyakinannya jika kelak Ara menjadi jodohnya. Namun, Ara belum bisa menjawab. Ia menyarankan untuk sama-sama fokus pada pendidikan dan menggapai cita-cita. Masalah jodoh, pasrahkan saja pada Allah. Ikhlaskan dan berserah padaNya.

"Jika kita berjodoh, insyaallah Allah akan mempertemukan kita. Kita ikuti saja skenario Allah. Karena apa yang kita bilang baik belum tentu baik di sisi Allah. Apa yang kita anggap tidak baik, belum tentu tidak baik di mata Allah. Kita pasrahkan saja semua pada takdirNya," kata Ara seraya beranjak meninggalkan Athar.  

Kedua akhirnya berpisah dengan kehidupannya masing-masing. Ara kuliah di Jakarta, Athar kuliah di Bandung. Mereka harus mengikhlaskan satu sama lain, mungkinkah Tuhan belum meridai mereka untuk bersama? Apakah mereka akan kembali bersama? Akankah Allah akan menuntunnya menggapai cinta yang diridhai Allah?

Selain dibintangi Adhisty Zara dan Abun Sungkar, film "Cinta dalam Ikhlas" juga dibintangi oleh Omar Daniel, Zoe Abbas
Jackson, Maizura, Cut Mini, Donny Damara, Elang El Gibran, Alif Rivelino, Izzati
Khansa, Dude Harlino, David Chalik, Eksanti, Tike Priatnakusumah, Fachri Al-Bukhori, Andrew Barrett, Firman Ferdiansyah, Anyun Cadel, Ustadz Hilman Fauzi, Teddy Tardiana, Barbie Arzetta, Robert Chaniago, Joseph L Kara, Desy Ridyawati, dan lain-lain.

Produser film "Cinta dalam Ikhlas" Chand Parwez Servia mengatakan melalui film ini Starvision ingin menghadirkan kisah yang terinspirasi dari kisah nyata dan berharap menjadi pembelajaran bagi penonton tentang arti cinta dan ikhlas melalui kisah Athar dan Ara.

Chand Parwez menyampaikan mengadaptasi novel "Cinta dalam Ikhlas" yang ditulis Abay Adhitya membuat pihaknya yakin cerita ini memiliki kekuatan yang menyentuh hati setiap orang yang mengikuti kisah Athar dan Ara. Ia menyebut film ini film dylan versi syariah.

Selain perjalanan menemukan jodoh sejati, film ini juga mengajarkan tentang nilai keikhlasan dalam menjalani hidup, dinamika dalam pertemanan dan keluarga, bagaimana memasrahkan segala persoalan kepada Allah dan menjadikan Allah satu-satunya sandaran hidup. Kesemua alur ini akan mengaduk-aduk hati penonton.

"Semoga film ini bisa memberikan tontonan sekaligus tuntunan bagi anak-anak muda, serta orangtua dalam memberikan dukungan kepada anak mereka," kata produser Chand Parwez seraya menambahkan film terbarunya ini adalah drama religi terbaru Starvision setelah setahun lalu merilis "172 Days".

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Sutradara film drama religi "Cinta dalam Ikhlas" Fajar Bustomi menambahkan, film
ini akan menunjukkan perjalanan memantaskan diri dalam upaya menemukan jodoh sejati. Film ini juga menjadi kolaborasi terbaru Fajar Bustomi bersama Adhisty Zara dan Abun Sungkar setelah "Mariposa". Fajar dan Chand Parwez juga sering berkolaborasi dalam memproduksi berbagai judul film bersama.

Fajar menyebut para karakter yang ada di film ini memiliki lapisan yang mendalam dari berbagai ujian yang mereka lalui. Terutama mengenai kisah cinta dan dalam upayanya bertemu jodoh sejati. Bukan saja tentang cinta, tetapi "Cinta dalam Ikhlas" juga berupaya menghadirkan kisah bagaimana kita sebagai manusia bisa menjalani semuanya dengan ikhlas, berserah diri, sambil berikhtiar untuk menjadi yang terbaik di hadapan Tuhan.

Di film ini, Adhisty Zara yang memerankan tokoh Ara mengubah penampilannya dengan mengenakan hijab. Ini menjadi pengalaman dan pelajaran baru bagi dara cantik ini. Di film ini, Zara banyak belajar dari dialog-dialog yang disampaikan oleh para karakternya, yang membuatnya bisa berefleksi untuk menjadi manusia yang lebih baik.

"Film "Cinta dalam Ikhlas" mengajarkan kita untuk selalu berbaik sangka sama Allah. Jangan menyalahkan takdir, namun berserah diri saja," kata Adhisty Zara.

Abun sendiri semula sempat khawatir memerankan karakter Athar. Kekhawatiran itu lantaran karakter yang diperankannya ada di dunia nyata, dan ketika syuting, sang penulis novel, Abay Adhitya, selalu berada di lokasi. Syukurlah, ia bisa menjalani perannya dengan baik hingga film berakhir.

"Ada Kang Abay di lokasi. Awalnya sebenarnya sangat khawatir, takut salah-salah.Namun, aku justru bisa lebih banyak bertanya dan berdiskusi. Semoga film "Cinta dalam Ikhlas" bisa memberikan kita refleksi," ucapnya.

Seperti yang diungkapkan Athar di
film: jangan berbicara soal takdir sebelum doa dan ikhtiar selesai. Film ini mengajarkan kita untuk mencoba ikhlas dan merelakan semuanya yang sudah ditakdirkan, berbaik sangka kepada yang sudah menjadi pilihan Allah.

Di film ini, Abun bersama Zara juga turut mengisi original soundtrack yang semua lagunya diciptakan oleh penulis novelnya sendiri.

Bagaimana kelanjutan kisah Athar dan Ara, apakah akan happy ending? Saksikan saja filmnya di bioskop-bioskop kesayangan Anda. Tidak bakal mengecewakan deh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun