Athar lantas mulai berubah. Rambutnya dipangkas, rajin belajar hingga akhirnya menjadi juara kelas, serta ikut Rohis dan dipilih menjadi Ketua Rohis. Ara senang melihat perubahan Athar yang menjadi lebih baik. Namun, cinta masih belum bersambut.
Lulus SMA Athar pun menyatakan perasaan dan keyakinannya jika kelak Ara menjadi jodohnya. Namun, Ara belum bisa menjawab. Ia menyarankan untuk sama-sama fokus pada pendidikan dan menggapai cita-cita. Masalah jodoh, pasrahkan saja pada Allah. Ikhlaskan dan berserah padaNya.
"Jika kita berjodoh, insyaallah Allah akan mempertemukan kita. Kita ikuti saja skenario Allah. Karena apa yang kita bilang baik belum tentu baik di sisi Allah. Apa yang kita anggap tidak baik, belum tentu tidak baik di mata Allah. Kita pasrahkan saja semua pada takdirNya," kata Ara seraya beranjak meninggalkan Athar. Â
Kedua akhirnya berpisah dengan kehidupannya masing-masing. Ara kuliah di Jakarta, Athar kuliah di Bandung. Mereka harus mengikhlaskan satu sama lain, mungkinkah Tuhan belum meridai mereka untuk bersama? Apakah mereka akan kembali bersama? Akankah Allah akan menuntunnya menggapai cinta yang diridhai Allah?
Selain dibintangi Adhisty Zara dan Abun Sungkar, film "Cinta dalam Ikhlas" juga dibintangi oleh Omar Daniel, Zoe Abbas
Jackson, Maizura, Cut Mini, Donny Damara, Elang El Gibran, Alif Rivelino, Izzati
Khansa, Dude Harlino, David Chalik, Eksanti, Tike Priatnakusumah, Fachri Al-Bukhori, Andrew Barrett, Firman Ferdiansyah, Anyun Cadel, Ustadz Hilman Fauzi, Teddy Tardiana, Barbie Arzetta, Robert Chaniago, Joseph L Kara, Desy Ridyawati, dan lain-lain.
Produser film "Cinta dalam Ikhlas" Chand Parwez Servia mengatakan melalui film ini Starvision ingin menghadirkan kisah yang terinspirasi dari kisah nyata dan berharap menjadi pembelajaran bagi penonton tentang arti cinta dan ikhlas melalui kisah Athar dan Ara.
Chand Parwez menyampaikan mengadaptasi novel "Cinta dalam Ikhlas" yang ditulis Abay Adhitya membuat pihaknya yakin cerita ini memiliki kekuatan yang menyentuh hati setiap orang yang mengikuti kisah Athar dan Ara. Ia menyebut film ini film dylan versi syariah.
Selain perjalanan menemukan jodoh sejati, film ini juga mengajarkan tentang nilai keikhlasan dalam menjalani hidup, dinamika dalam pertemanan dan keluarga, bagaimana memasrahkan segala persoalan kepada Allah dan menjadikan Allah satu-satunya sandaran hidup. Kesemua alur ini akan mengaduk-aduk hati penonton.
"Semoga film ini bisa memberikan tontonan sekaligus tuntunan bagi anak-anak muda, serta orangtua dalam memberikan dukungan kepada anak mereka," kata produser Chand Parwez seraya menambahkan film terbarunya ini adalah drama religi terbaru Starvision setelah setahun lalu merilis "172 Days".
Sutradara film drama religi "Cinta dalam Ikhlas" Fajar Bustomi menambahkan, film
ini akan menunjukkan perjalanan memantaskan diri dalam upaya menemukan jodoh sejati. Film ini juga menjadi kolaborasi terbaru Fajar Bustomi bersama Adhisty Zara dan Abun Sungkar setelah "Mariposa". Fajar dan Chand Parwez juga sering berkolaborasi dalam memproduksi berbagai judul film bersama.