Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Untuk Menjadi Negara Maju, RI Butuh 800 Ribu Wirausaha Baru, Bagaimana Caranya?

14 Oktober 2024   23:22 Diperbarui: 14 Oktober 2024   23:34 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dok. Humas KemenKopUKM
Dok. Humas KemenKopUKM

Ekosistem digital

Hingga Juli 2024, ebanyak 25,55 juta UMKM telah onboarding digital melalui kerjasama kolaboratif Kementerian Koperasi dan UMKM dengan berbagai pihak. Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) itu telah bertransformasi dan masuk ke dalam ekosistem digital. 

Antara lain meliputi optimalisasi penggunaan e-katalog dan media sosial bagi pelaku usaha mikro. Ada juga optimalisasi e-commerce lokal dan homogen bagi pelaku usaha kecil, serta digitalisasi pendataan anggota dan pelaporan keuangan bagi usaha menengah. Transformasi digital UMKM ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi.  

Digitalisasi ini tidak hanya sebatas pada pemasaran online, tetapi juga berbagai aspek bisnis UMKM lainnya. Mulai dari produksi, pengelolaan sumber daya manusia, hingga pembayaran.

"Kami mendapatkan data hingga saat ini terdapat 32 juta merchant telah terdaftar sebagai pengguna QRIS, di mana 95 persen adalah pelaku UMKM," ungkapnya.

"Kita tidak boleh hanya menjadi penonton di tengah masifnya perdagangan digital.
Kita harus membanjir marketplace dengan produk-produk dalam negeri, produk-produk
UMKM kita" mengutip Presiden.

Ia melanjutkan, pada fase keberlanjutan, Kemenkop UKM juga menginisiasi fasilitasi Startup Go Global. Dari inisiasi ini diharapkan dapat menciptakan startup yang berdaya saing, bukan hanya di pasar domestik, tetapi juga di pasar internasional. 

"Fasilitasi ini ditujukan kepada startup terpilih untuk belajar pengembangan startup di Australia, Belanda, Korea Selatan, dan Jepang.  Mengapa negara-negara ini, karena di sana pengembangan wirausahanya sudah maju dan terfokus.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Pendidikan entrepreneur sejak dini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun