Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Restoran Telaga Senayan, Naik Perahu di Tengah Kota

29 Agustus 2024   22:14 Diperbarui: 30 Agustus 2024   05:15 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Naik perahu di tengah kota (cakep...!)
Ada restoran telaga senayan
Bertabur banyak cerita
Membuat hati  jadi tertawan

Beberapa hari lalu, saya ada agenda kegiatan di Telaga Senayan. Agendanya mengenai "Literasi Keuangan Digital Untuk Indonesia Maju" dengan narasumber Anis Byarwati, anggota Komisi IX DPR RI. Nama restonya ada kata Senayan, berarti sudah bisa dipastikan ada di sekitar Senayan, Jakarta Pusat.

Telaga Senayan adalah restoran khas Sunda Parahiyangan yang menyediakan aneka menu dengan cita rasa khas Nusantara. Baru dibuka pada pertengahan Desember 2023. Ya, bisa dibilang masih barulah. Masih berusia jagung. Saya sendiri baru pertama kali ini bersantap di Telaga Senayan.

Lokasinya berada di dalam area Senayan Park (SPark) Mall. Mall ini lokasinya tidak jauh dari Gedung TVRI, tidak jauh juga dari Restoran Pulau Dua, Senayan. Ya di tengah-tengah begitu. Kalau pernah dengar Taman Ria Senayan, ya di situlah letaknya. Mall ini memang berdiri di lahan bekas Taman Ria Senayan. Taman hiburan populer yang dibangun Rukun Ibu Ampera (RIA) pada tahun 1970-an. Ini adalah tempat nongkrong anak generasi 1970-an yang hits kala itu.

Kalau naik bus Trans Jakarta dari arah Cawang turun di halte Gerbang Pemuda (sebelumnya JCC Senayan). Terus jalan kaki deh menyeberang ke arah kolong flyover. Belok ke kiri. Tidak sampai 100 meter, sampai. Kalau naik dari Stasiun Palmerah, naik bus Trans Jakarta apa saja, turun di halte TVRI, jalan kaki deh.

Sebagaimana namanya, Restoran Telaga Senayan berada di atas telaga atau danau.
Pintu masuknya bisa lewat Parle atau samping Kopi Nako dan bisa juga dari dermaga Telaga Senayan di ujung Senayan Park. Untuk bisa ke sana, pengunjung harus menggunakan perahu yang memang sudah disediakan. Ini adalah fasilitas yang disediakan pihak restoran.

Untuk menaiki perahu ini, tidak dikenakan biaya alias gratis. Tidak perlu juga harus menunggu penumpang full baru perahu berlayar. Mau penumpangnya 5 atau 3 atau 1 sekalipun, perahu akan melintasi telaga menuju restoran. Setidaknya begitu kata petugasnya kepada saya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Saat perahu membelah telaga akan terlihat Restoran Pulau Dua, yang perbatasannya ditandai dengan jaring-jaring. Restoran tetangga ini terlihat jelas dari perahu. Sayangnya,  naik perahu ini kurang memacu adrenalin. Tidak ada tantangannya.  Air danaunya cukup tenang dan tidak ada ombak yang menderu. Sebagai seorang penikmat deburan ombak, jadi ya, terasa kurang saja.

Meski demikian, menaiki perahu ini jelas menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Bayangkan, di tengah kota, di pusat jantung kota Jakarta, ada pemandangan yang tidak biasa. Walaupun ini adalah telaga atau danau buatan, tetap saja menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung yang ingin bersantap di tepi danau dan berkawankan alam.

Perjalanan yang ditempuh sepertinya tidak sampai 15 menit, mungkin sekitar 7-10 menitan. Jaraknya lumayan dekat sih. Meski tidak butuh waktu lama, angin sepoi-sepoi yang membelai wajah menjadi suasana yang mengasyikkan.

(Sepertinya) suasana akan semakin terasa syahhu jika sore atau malam hari. Cahaya lampu yang lembut dan pemandangan yang menawan menciptakan suasana yang romantis. Sangat cocok bagi suami isteri yang ingin kembali mengenang masa-masa romantis dulu. Atau buat para pria yang ingin melamar kekasihnya. Romantis dan syahdu banget.

Sampailah saya di Telaga Senayan setelah perahu disandarkan. Interior restoran ini didominasi oleh furnitur kayu dengan sentuhan mewah dan unik. Langit-langit dihiasi dengan caping menambah kesan estetik yang khas Sunda banget. Konsep desainnya memadukan elemen tradisional dan modern.

Restoran ini menawarkan suasana yang tenang di tengah hiruk-pikuk kota. Bebas dari kebisingan kendaraan yang berlalu lalang. Di tengah suasana politik yang memanas jelang pilkada, menarik diri sejenak di sini, atau ingin menyendiri, sepertinya ini menjadi pilihan yang tepat.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Pengunjung dapat memilih untuk duduk di dalam ruangan yang ber-AC atau di luar ruangan dengan pemandangan langsung ke telaga ditemani hembusan angin yang lembut membelai wajah. Area outdoor restoran ini cocok untuk sekadar bersantai menikmati suasana pemandangan yang lebih romantis.

Telaga Senayan Park menawarkan beragam menu makanan dengan tampilan yang menarik. Dengan suasana yang nyaman dan bersih, pengunjung dapat menikmati hidangan lezat sambil menikmati pemandangan yang hijau-hijau.

Beberapa menu andalan yang wajib dicoba antara lain nasi timbel komplit, gurame bakar cobek, sup iga dan karedok. Ada juga nasi bakar cumi, ayam kalasan, nasi oncom, pepes tahu, sate maranggi, ikan asin jambal, dan menu makanan lain.

Bagi pengunjung muslim, restoran ini juga menyediakan fasilitas musala yang cukup memadai dengan pembatas antara laki-laki dan perempuan. Setelah shalat, bisa rehat sejenak memandang danau.

Selama hampir 3 jam di sini, agenda yang diawali dengan makan siang itu pun tuntas. Saya bersama kawan-kawan kembali ke "daratan" dengan menaiki perahu lagi dan melintasi rute yang sama. Serasa habis dari pulau. Kalau "tetangga sebelah" ada Pulau Dua, kalau yang ini "pulau" apa ya? 

Secara keseluruhan, Restoran Telaga Senayan menawarkan pengalaman yang dengan fasilitas unik seperti perahu dan interior yang estetis. Terdapat banyak spot foto estetik dan instagramable juga. Yakin tidak mau mencoba? 

Saran saya sih, kalau mau ke sini, datangnya sorean atau malam. Suasananya pasti lebih romantis.

Jalan-jalan ke swalayan (cakep...!)
Tidak lupa membawa tempayan
Kalau mau makan hasil nelayan
Mampir saja ke Telaga Senayan

Bersama anggota Komisi IX DPR RI, Anis Byarwati (dokumen pribadi)
Bersama anggota Komisi IX DPR RI, Anis Byarwati (dokumen pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun