Perjalanan yang ditempuh sepertinya tidak sampai 15 menit, mungkin sekitar 7-10 menitan. Jaraknya lumayan dekat sih. Meski tidak butuh waktu lama, angin sepoi-sepoi yang membelai wajah menjadi suasana yang mengasyikkan.
(Sepertinya) suasana akan semakin terasa syahhu jika sore atau malam hari. Cahaya lampu yang lembut dan pemandangan yang menawan menciptakan suasana yang romantis. Sangat cocok bagi suami isteri yang ingin kembali mengenang masa-masa romantis dulu. Atau buat para pria yang ingin melamar kekasihnya. Romantis dan syahdu banget.
Sampailah saya di Telaga Senayan setelah perahu disandarkan. Interior restoran ini didominasi oleh furnitur kayu dengan sentuhan mewah dan unik. Langit-langit dihiasi dengan caping menambah kesan estetik yang khas Sunda banget. Konsep desainnya memadukan elemen tradisional dan modern.
Restoran ini menawarkan suasana yang tenang di tengah hiruk-pikuk kota. Bebas dari kebisingan kendaraan yang berlalu lalang. Di tengah suasana politik yang memanas jelang pilkada, menarik diri sejenak di sini, atau ingin menyendiri, sepertinya ini menjadi pilihan yang tepat.
Pengunjung dapat memilih untuk duduk di dalam ruangan yang ber-AC atau di luar ruangan dengan pemandangan langsung ke telaga ditemani hembusan angin yang lembut membelai wajah. Area outdoor restoran ini cocok untuk sekadar bersantai menikmati suasana pemandangan yang lebih romantis.
Telaga Senayan Park menawarkan beragam menu makanan dengan tampilan yang menarik. Dengan suasana yang nyaman dan bersih, pengunjung dapat menikmati hidangan lezat sambil menikmati pemandangan yang hijau-hijau.
Beberapa menu andalan yang wajib dicoba antara lain nasi timbel komplit, gurame bakar cobek, sup iga dan karedok. Ada juga nasi bakar cumi, ayam kalasan, nasi oncom, pepes tahu, sate maranggi, ikan asin jambal, dan menu makanan lain.
Bagi pengunjung muslim, restoran ini juga menyediakan fasilitas musala yang cukup memadai dengan pembatas antara laki-laki dan perempuan. Setelah shalat, bisa rehat sejenak memandang danau.
Selama hampir 3 jam di sini, agenda yang diawali dengan makan siang itu pun tuntas. Saya bersama kawan-kawan kembali ke "daratan" dengan menaiki perahu lagi dan melintasi rute yang sama. Serasa habis dari pulau. Kalau "tetangga sebelah" ada Pulau Dua, kalau yang ini "pulau" apa ya?Â
Secara keseluruhan, Restoran Telaga Senayan menawarkan pengalaman yang dengan fasilitas unik seperti perahu dan interior yang estetis. Terdapat banyak spot foto estetik dan instagramable juga. Yakin tidak mau mencoba?Â