Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Syarat agar Muslimah Bebas Masuk Pintu Surga Mana Saja

13 Agustus 2024   17:15 Diperbarui: 13 Agustus 2024   18:02 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empat syarat

Rasulullah Shallalahu 'alaihi wasallam dalam haditsnya menyebutkan ada empat perkara yang menjadi penyebab muslimah dapat masuk surga melalui pintu mana saja. Hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Hibban yang dinyatakan bersanad hasan oleh Syaikh Al Albany.

"Jika seorang muslimah selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, "Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka."

1. Menjaga salat 5 waktu kecuali dalam keadaan haid atau nifas. Salat bukan sekedar salat, melainkan salat yang bisa mencegah diri kita dari dosa dan kemungkaran. Agar kita juga tidak termasuk dalam golongan "orang yang lalai dalam salatnya". Yaitu orang yang bermalas-malasan dalam melaksanakan salat. Selalu mengakhirkan salat, selalu menunda-nunda salat. Karena itu, wajib bagi kita untuk memperbaiki kualitas salat.

2. Puasa di bulan Ramadan. Bukan puasa sekedar puasa yang menahan haus dan lapar dari waktu fajar hingga maghrib. Melainkan puasa yang dilakukan dengan sebaik-baiknya dengan amal yang juga sebaik-baiknya.

Berpuasa di bulan Ramadan dapat membakar dosa-dosa kita, membakar nafsu, membakar kemalasan sampai habis dan pahalanya banyak. Hingga akhirnya saat bulan Syawal tiba kita dalam keadaan Ja'alanaallahu minal a'idhin yaitu bersih atau kosong dari dosa) wal faizin (menang banyak atau keberuntungan yang banyak).

3. Menjaga kemaluan yaitu dengan menjaga diri dari dosa syahwat atau zina. Islam tidak sekedar melarang melakukan zina, untuk mendekati zina saja Islam melarang. Zina di sini bukan sekedar melakukan hubungan syahwat, bisa juga melalui pandangan, suara, hati, cara berpakaian, dan lain-lainnya.

Seperti ketika isteri menerima telepon dari lelaki bukan mahram, maka suaranya jangan dilemahlembutkan atau dimanja-manjakan. Karena sejatinya menelepon itu bagaikan berbisik di telinga kita yang dapat membangkitkan syahwat seseorang.

4. Taat pada suami, yaitu yang "qonitaatun hafidzhaatun". Qonitaat berarti taat pada Allah dengan senang hati dan kesempurnaan amal. Haafidhzaatun berarti menjaga diri di belakang suami ketika suami tidak ada di dekat kita atau di rumah. Menjaga diri karena takut karena penjagaan Allah.

Ketaatan seorang isteri pada suaminya menjadi salah satu perkara yang menjadi penyebab seorang wanita muslim dapat bebas memilih pintu surga.

Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata dirinya pernah bertanya pada Rasulullah tentang siapakah wanita yang paling baik. Lalu, Rasulullah menjawab. "Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, menaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci." (HR An Nasa'i)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun