Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Syarat agar Muslimah Bebas Masuk Pintu Surga Mana Saja

13 Agustus 2024   17:15 Diperbarui: 13 Agustus 2024   18:02 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ustadzah Dra. Euis Sufi Jatiningsih, M.Pd (dokumen pribadi)

Siapa di antara kita yang tidak ingin masuk surga? Terlebih jika masuknya bebas dari pintu manapun. Semua pintu surga mempersilakan kita untuk memasukinya. Menyambut kita dengan penuh rasa bahagia. Adakah amalan yang bisa mengantarkan kita meraih pahala yang teramat besar itu?

Tentu saja, jawabnya "Ada". Begitu yang disampaikan Ustadzah Dra. Euis Sufi Jatiningsih, M.Pd, saat mengisi kajian muslimah bertajuk "Menjadi Muslimah yang Dipersilakan Masuk Surga dari Pintu Mana Saja", Sabtu 9 Agustus 2024, di Masjid Al Ihsan Permata Depok, Pondok Jaya, Kota Depok, Jawa Barat.

Kajian ini hasil kerjasama Majelis Taklim Muslimah Al Ihsan dan Majelis Taklim Muslimah Sektor Berlian D Permata Depok.

Ustadzah menyampaikan jika merunut pada QS Al-Ahzab ayat 35, Allah menjanjikan surga kepada hamba-hambaNya baik laki-laki maupun perempuan. Dengan ciri-ciri jika laki-laki dan perempuan tersebut muslim, mukmin, taat, jujur atau sidiq, sabar, khusyuk, bersedekah, berpuasa, menjaga kemaluannya, dan banyak menyebut nama Allah.

"Sesungguhnya muslim dan muslimat, mukmin dan mukminat, laki-laki dan perempuan yang taat, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan penyabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kemaluannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, untuk mereka Allah telah menyiapkan ampunan dan pahala yang besar."

"Jadi untuk mendapatkan pahala surga itu tidak hanya berlaku untuk kaum perempuan saja atau kaum laki-laki saja. Tetapi baik laki-laki maupun perempuan dengan ciri-ciri yang sudah disebutkan dalam surat Al Ahzab ayat 35. Para ulama sepakat pahala yang besar yang dimaksud dalam ayat ini adalah surga," ucapnya.

Ustadzah melanjutkan untuk meraih surganya Allah, maka seorang isteri atau muslimah apakah ia belum menikah atau single parent, maka wajib baginya untuk mendoakan dirinya untuk menjadi sosok muslimah yang saleha. Jangan hanya "menuntut" anak yang saleh. Anak yang saleh akan tercipta dari sosok ibu dan ayah yang juga saleh.

Doa ini bukan ditujukan bagi isteri semata, melainkan juga suami sebagai pasangan suami isteri. Doa untuk menjadi orang tua yang saleh ini terdapat di dalam surah
Asy Syuara ayat 83-85
. Ini adalah doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim Alaihi Sallam
yang menyandang julukan "bapak agama-agama". Doa yang langsung dikabulkan oleh Allah Ta'ala.

 "Ya Rabbku, Berikanlah kepadaku hikmah, dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh (83) Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian (84) Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan" (85)

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Menjadi isteri yang saleh

Jadi, untuk menjadi orang tua saleh, maka kita harus mencari ilmu sampai derajat hikmah yaitu seperti ilmu yang dimiliki Lukman Al Hakim ketika berbicara kepada anaknya.

Mengapa Lukman diberi gelar Al Hakim karena perkataanya mengandung hikmah. Sekali bicara orang mengerti. Sekali menyampaikan orang langsung paham. Sekali menyuruh, orang langsung mengerjakan tanpa banyak tanya. Sekali nasihati, orang langsung menurut.

Hikmah di sini artinya diberi kemampuan untuk bisa memahami suatu ilmu. Ilmu yang bisa menerangi hati agar dapat mengenal sifat-sifat Allah dan mengetahui mana yang benar dan salah untuk menjadi pedoman dalam hidup.

Tidak sekedar mencari ilmu, harus juga diikuti dengan mencari komunitas-komunitas orang saleh, berkumpul dengan orang-orang saleh atau bergaul dengan orang saleh. Supaya kita terbawa salehnya.
Selanjutnya menjaga lisannya agar bisa menjadi suri teladan bagi yang lain. Orang-orang akan mengikuti yang baik-baik tentang kita.

Ada lagi cara bagi muslimah untuk bisa masuk ke surganya Allah. Yaitu menjadi isteri yang saleha, isteri yang bukan sekedar taat, tapi juga "qonitaat". Sebagaimana termaktub dalam quran surah An-Nisa ayat 34, ... Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)....

Ada perbedaan pengertiaan "taat" dan "qonitaat". Taat kerap dilakukan dengan keterpaksaan (maka ada istilah "taat itu kadang harus dipaksakan"). Sedangkan qonitaat, melakukan ketaatan dengan sepenuh hati tanpa merasa terpaksa. Melakukannya dengan senang hati dalam rangka taat kepada Allah untuk kesempurnaan amal.

"Contohnya, ketika suami malam-malam bangunin kita yang lagi tidur untuk minta dibuatkan mie rebus, apa yang isteri lakukan? Sebagai isteri yang taat, dia tetap menyiapkan tapi dengan wajah cemberut dan terkadang ngedumel. Dia taat tapi bukan qonitaat. Kalau qonitaat, isteri menyiapkannya dengan senang hati sambil berkata, "iya suamiku sayang, aku buatkan ya" dengan memasang senyum manisnya."

Ustadzah juga mengingatkan empat bulan haram yaitu Dzhulhijjah, Muharram, Dzulqoidah, dan Rajab. Di bulan-bulan ini Allah melipatgandakan pahala amal saleh. Di bulan-bulan haram ini, Allah juga akan melipatgandakan balasan bagi orang-orang yang berbuat zalim.

Karena itu, para isteri diminta untuk menjaga ketaatannya pada suami. Khawatirnya, jika isteri durhaka pada suami, Allah akan memberikan balasan yang berlipat ganda pula. Dengan catatan, selama suami tidak menyuruh ke hal-hal yang menyimpang dari akidah. Selama apa yang diperintahkan suami itu dalam rangka taat kepada Allah. Bukan dalam perbuatan maksiat.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Empat syarat

Rasulullah Shallalahu 'alaihi wasallam dalam haditsnya menyebutkan ada empat perkara yang menjadi penyebab muslimah dapat masuk surga melalui pintu mana saja. Hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Hibban yang dinyatakan bersanad hasan oleh Syaikh Al Albany.

"Jika seorang muslimah selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, "Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka."

1. Menjaga salat 5 waktu kecuali dalam keadaan haid atau nifas. Salat bukan sekedar salat, melainkan salat yang bisa mencegah diri kita dari dosa dan kemungkaran. Agar kita juga tidak termasuk dalam golongan "orang yang lalai dalam salatnya". Yaitu orang yang bermalas-malasan dalam melaksanakan salat. Selalu mengakhirkan salat, selalu menunda-nunda salat. Karena itu, wajib bagi kita untuk memperbaiki kualitas salat.

2. Puasa di bulan Ramadan. Bukan puasa sekedar puasa yang menahan haus dan lapar dari waktu fajar hingga maghrib. Melainkan puasa yang dilakukan dengan sebaik-baiknya dengan amal yang juga sebaik-baiknya.

Berpuasa di bulan Ramadan dapat membakar dosa-dosa kita, membakar nafsu, membakar kemalasan sampai habis dan pahalanya banyak. Hingga akhirnya saat bulan Syawal tiba kita dalam keadaan Ja'alanaallahu minal a'idhin yaitu bersih atau kosong dari dosa) wal faizin (menang banyak atau keberuntungan yang banyak).

3. Menjaga kemaluan yaitu dengan menjaga diri dari dosa syahwat atau zina. Islam tidak sekedar melarang melakukan zina, untuk mendekati zina saja Islam melarang. Zina di sini bukan sekedar melakukan hubungan syahwat, bisa juga melalui pandangan, suara, hati, cara berpakaian, dan lain-lainnya.

Seperti ketika isteri menerima telepon dari lelaki bukan mahram, maka suaranya jangan dilemahlembutkan atau dimanja-manjakan. Karena sejatinya menelepon itu bagaikan berbisik di telinga kita yang dapat membangkitkan syahwat seseorang.

4. Taat pada suami, yaitu yang "qonitaatun hafidzhaatun". Qonitaat berarti taat pada Allah dengan senang hati dan kesempurnaan amal. Haafidhzaatun berarti menjaga diri di belakang suami ketika suami tidak ada di dekat kita atau di rumah. Menjaga diri karena takut karena penjagaan Allah.

Ketaatan seorang isteri pada suaminya menjadi salah satu perkara yang menjadi penyebab seorang wanita muslim dapat bebas memilih pintu surga.

Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata dirinya pernah bertanya pada Rasulullah tentang siapakah wanita yang paling baik. Lalu, Rasulullah menjawab. "Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, menaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci." (HR An Nasa'i)

Dalam riwayat lain disebutkan, "Tiap-tiap isteri yang meninggal dunia dan diridai oleh suaminya maka ia akan masuk surga." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Demikian. Wallahu 'alam bisshawab

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun