Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita dan Sampah Plastik

15 Juni 2024   21:37 Diperbarui: 16 Juni 2024   05:29 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Biasanya kami saling mengedukasi sesama teman, saling mengingatkan. Apalagi di antara kami, ada juga pegiat sosial di bidang lingkungan dan pengelolaan sampah. Mengingatkan tapi tidak menggurui, bagaimana kita harus bijak dalam menggunakan plastik," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, P&G Indonesia melalui program Conscious Living meluncurkan kolaborasi terbarunya dengan mitra pengelolaan sampah yaitu Rekosistem disaksikan oleh perwakilan KLHK. Kolaborasi ini semakin memperkuat komitmen perusahaan dalam sektor keberlanjutan lingkungan dan berupaya mengajak lebih banyak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah plastik.

"Ini menjadi momentum yang sangat baik dalam peningkatan efektivitas dan inovasi program Conscious Living untuk pengelolaan sampah plastik serta memperluas jangkauan masyarakat untuk berpartisipasi," ucap Jonn Terence Dy.

Dikatakan, inisiatif ini sejalan dengan komitmen P&G Indonesia yang terbagi dalam tiga pilar utama: Iklim, Air, dan Limbah, di seluruh operasional bisnisnya untuk keberlanjutan lingkungan. Dimulai dari pengemasan produk hingga setelah produk selesai dikonsumsi.

Beberapa kemasan dari produk-produk P&G seperti sebagian material produk Gillette Venus dan shampo Herbal Essences telah menggunakan materi daur ulang. Setelah produk selesai dipakai, konsumen dapat menyetorkan kemasannya untuk diolah melalui program P&G Conscious Living -- pelopor program ekonomi sirkular dan pengelolaan sampah kemasan plastik sachet dan HDPE. Program ini juga turut memberikan dampak sosial.

Dengan semangat inovasi tersebut, perusahaan pun berkolaborasi dengan berbagai pihak. Mulai tahun 2021, P&G merangkul Pemerintah Jawa Barat dalam memulai program Conscious Living. Kemudian mengekspansi program ke wilayah DKI Jakarta. Kolaborasi inu didukung oleh KLHK serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sejalan dengan Program Sampah Tanggung Jawab Bersama (Samtama).

"Kami menyadari pentingnya Inovasi, Edukasi, dan Kolaborasi dalam menggerakkan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah plastik.  Edukasi yang terus-menerus penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku," tegasnya.

Dokumentasi P&G Indonesia
Dokumentasi P&G Indonesia
Dikatakan, P&G selalu memastikan setiap aktivitas bisnis yang dilakukan selalu mempertimbangkan aspek lingkungan yang berkelanjutan. Mulai dari proses produksi, rantai pasokan produk, hingga aspek kemasan setelah dipakai konsumen.

"Kami menyadari keberlanjutan, termasuk dalam pengelolaan sampah plastik, tidak dapat diselesaikan sendiri. Karena itu, perlu membangun kolaborasi yang bermakna dengan pemangku kepentingan lain dalam mengatasi tantangan lingkungan bersama-sama," terangnya.

Pemerintah sendiri menyambut baik komitmen yang berkelanjutan dari P&G lewat program Conscious Living. Inisiatif seperti ini merupakan langkah penting dalam mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia.

"Kami berharap kolaborasi yang diinisiasi oleh P&G dapat mengajak lebih banyak masyarakat untuk peduli dengan pengelolaan sampah plastik, serta menghasilkan solusi inovatif yang dapat diadopsi secara lebih luas, untuk memastikan masa depan yang lebih bersih dan hijau bagi generasi mendatang," kata Ujang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun