Mendapatkan penjelasan seperti itu, saya pun mengangguk-angguk. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.45 WIB. Satu per satu peserta namanya beserta nomor peserta ujian dipanggil, kemudian masuk ruangan.
Sepengamatan saya sih, semua berjalan lancar. Tidak ada peserta yang terlambat. Tidak ada peserta yang sakit atau dalam kondisi tidak fit. Tidak ada pelanggaran. Para peserta juga memakai pakaian yang sopan. Tidak ada yang pakai kaos oblong dan sendal. Entah di lantai lain di gedung yang sama. Karena lokasi ujian ada di lantai 2 dan lantai 3.
Saya meminta izin untuk mendokumentasikan suasana ruang ujian. Sayangnya tidak diizinkan. Lalu para pengantar diminta untuk tidak berada di lorong lokasi ujian karena daerah steril. Para pengantar diminta menunggu di bawah.
Sambil menunggu, saya mengerjakan beberapa ketikan. Mengapa saya menunggu, karena saya ingin mengajak anak saya ke acara halalbihalal Kongres Wanita Indonesia (Kowani) sekalian makan siang di sana. Cuaca juga cukup bersahabat.
Beberapa orang tua juga terlihat menunggu. Sambil mengisi waktu, para orang tua saling mengobrol, meski tidak saling mengenal. Termasuk saya. Jadi ada teman mengobrol. Obrolannya sih lebih tentang anak-anak dan harapan anak dengan PTN pilihannya. Ada juga yang bercerita tentang kehidupannya. Tidak terasa sudah berjam-jam kami mengobrol.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10.30 WIB, tapi belum tanda-tanda peserta ujian turun ke lantai bawah. Saya tanya ke petugas, katanya sedang penutupan. Sebentar lagi selesai. Eh ternyata selesainya pukul 11.15 di luar jadwal yang sudah ditentukan.
"Kok lama Kak?" tanya saya.
"Iya, dikasih tambahan waktu. Soalnya tadi komputernya sempat error. Ada latihan juga sebelum ujian dimulai. Jadi jam 06.45 itu ujian belum berlangsung," jelas anak saya.
"Bisa ngerjainnya?" tanya saya.
"Matematika-nya agak susah," jawabnya sambil nyengir kuda.