Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Thunderbird Gelar Workshop untuk Ciptakan Pemimpin dengan Pola Pikir Global

26 April 2024   17:40 Diperbarui: 26 April 2024   17:40 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ketika kita memasuki Revolusi Industri Keempat, globalisasi bisnis menjadi semakin umum. Semakin banyak organisasi yang memiliki lingkungan lintas budaya, dan para pemimpin bisnis harus memahami beragam kebiasaan budaya, politik, dan bisnis secara global.

Karena itu, Thunderbird School of Global Management, Arizona State University -- pelopor pendidikan kepemimpinan dan manajemen global, mengadakan workshop "Global Mindset for Developing Leaders" di Alila SCBD, Jakarta Pusat, pada 25-26 April 2024. Sebanyak 32 peserta menghadiri workshop berbahasa Inggris itu dengan antusias.

Workshop ini dipimpin Profesor Mansour Javidan, Professor Kehormatan dan Direktur Eksekutif Institut Najafi Global Mindset di Thunderbird, Arizona. Ia menilai tema Global Mindset penting diangkat karena berpengaruh kuat dan dianggap sebagai alat penting untuk menavigasi kompleksitas lingkungan bisnis internasional.

Dikatakan, masyarakat saat ini memiliki lebih banyak informasi dan lebih terhubung dengan orang lain di seluruh dunia dibandingkan masa-masa sebelumnya. Masalahnya, meskipun terjadi globalisasi bisnis dan interkoneksi geografis, kebanyakan dari kita tidak dididik untuk bekerja dengan orang-orang yang berbeda dengan kita.

"Kami mengajarkan kepemimpinan global di Thunderbird karena dunia membutuhkan pemimpin yang dapat melihat budaya dan politik masa lalu untuk melibatkan orang-orang yang berbeda dari dirinya. Pemimpin dengan Pola Pikir Global. Para pemimpin global akan sukses mengembangkan dan menumbuhkan Pola Pikir Global," ucapnya.

Wakil Dekan untuk Pendidikan Eksekutif dari Thunderbird Dr. Lawrence Abeln berkesempatan membuka workshop ini. Ia mengatakan Thunderbird berkomitmen dalam mendukung program kepemimpinan di Indonesia.

Karena itu, ke depannya akan lebih banyak lagi program-program kepemimpinan dari Thunderbird. Tentu saja setelah melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia.

"Kami memberikan mereka keterampilan dan pemahaman mendalam mengenai persyaratan kepemimpinan untuk mencapai kesuksesan global dan unggul dalam pasar internasional yang beragam," ucapnya.

Ia menjelaskan Pola Pikir Global terdiri dari tiga dimensi penting yang saling bekerja sama. Pertama, Modal Intelektual -- Aspek kognitif mengacu pada apa yang diketahui manajer tentang bisnis global di industri mereka dan lingkungan makro yang lebih luas.

Kedua, Modal Psikologis -- Aspek afektif mengacu pada energi emosional manajer, kapasitas refleksi diri, dan kemauan untuk terlibat dalam lingkungan global. Ketiga, Modal Sosial -- Aspek perilaku mencerminkan kemampuan manajer untuk bertindak dengan cara yang membantu membangun hubungan saling percaya dengan orang-orang dari belahan dunia lain.

Sesi pertama workshop berupa sharing session dengan menghadirkan Hilmi Panigoro, Presiden Direktur Medco Energi, yang juga alumni Thunderbird lulusan tahun 1984. Hilmi menyampaikan bagaimana Thunderbird mengenalkan konsep komunikasi lintas budaya (cross-cultural communication).

"Keterampilan komunikasi ini menjadi bekal untuk sukses di kemudian hari sehingga Medco Energi menjadi salah satu pemimpin perusahaan energi global di Indonesia," ucapnya.  

Nurdiana Habibie selaku Bank Syariah Indonesia Culture Specialist Head (dokumen pribadi)
Nurdiana Habibie selaku Bank Syariah Indonesia Culture Specialist Head (dokumen pribadi)
Itu sebabnya, dalam workshop ini para peserta diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan Global Mindset Inventory (GMI) yang divalidasi secara ilmiah oleh Thunderbird. Dengan interaksi ini, memungkinkan peserta untuk mengembangkan rencana aksi yang disesuaikan untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan mereka di berbagai latar belakang budaya.

Peserta juga mendapatkan pelajaran dari pakar manajemen global terkemuka termasuk Profesor Mansour Javidan. Sesi ini memberikan wawasan penting tentang tren bisnis global kontemporer dan strategi kepemimpinan efektif yang diperlukan untuk beroperasi dalam konteks internasional.

Workshop ini juga menawarkan sesi jaringan ekstensif yaitu peserta berhubungan dengan rekan-rekan dan pemimpin terkemuka dari berbagai industri dan area. Ini sangat penting dalam membangun jaringan profesional yang lebih luas dan memahami tantangan praktis dan peluang dalam pengaturan bisnis global.

Rachmat Prayogi, Director of Human Resources, and GeneralPT Pelindo Jasa Maritim, yang menjadi peserta workshop menyampaikan workshop global mindset ini berkaitan erat dengan kondisi global saat ini.

Menurutnya, global mindset ini sangat related dengan kompetensi yang ada di BUMN. Karena mau tidak mau, SDM harus menguasai bidang global mindset. Ini adalah salah satu cara bagaimana mengembangkan kompetensi global tersebut.

"Dan, tentunya aktivitas ini harus bisa diimplementasikan di perusahaan saya bernaung. Pengembangan ekspansi-ekspansi bisnis ke depan, terutama ke luar negeri sangat membutuhkan orang-orang atau leader yang menguasai global mindset," katanya.

Karena itu, workshop ini nantinya akan diteruskan ke perusahaan untuk mengadakan pelatihan-pelatihan kepada calon leader PT Pelindo Jasa Maritim dengan "bekal" dari Thunderbird. Terutama terkait dengan salah satu kompetensi BUMN yaitu Adaptasi terhadap Perubahan.

"Ini adalah kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan eksternal dan internal yang menjadi kunci kelangsungan hidup BUMN dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Mereka harus fleksibel dan responsif terhadap perubahan pasar, regulasi, teknologi, dan tren industri untuk tetap relevan dan kompetitif di masa depan," jelasnya.

Nurdiana Habibie selaku Bank Syariah Indonesia Culture Specialist Head, juga menyampaikan pendapat yang sama. Menurutnya, workshop Global Mindset ini sangat relevan dengan kebutuhan perusahaan tempatnya bekerja.

"Perusahaan sangat fokus untuk terus mengembangkan para karyawan untuk memiliki kompetensi global. Jadi, workshop ini sangat bermanfaat. Terlebih BSI juga telah banyak menjali kemitraan dengan berbagi pihak, baik di dalam maupun luar negeri.

Hal senada juga disampaikan VitryWijayanti selaku Bank Rakyat Indonesia - Dean Leadership, Strategy & Finance Academy Corporate. Menurutnya, tema Global Mindset sangat cocok dengan kondisi saat ini. Terlebih pembicaranya juga dari global yang menguasai tren-tren global yang terjadi saat ini.

"BRI sebagai perusahaan perbankan terbesar di Indonesia memang sudah mempersiapkan diri untuk berpikir global juga. Bagaimana mendidik leader-leader kita untuk berpikir ke luar. Ke luar itu tidak hanya berarti ke luar dari BRI tapi ke luar secara global, melihat ke luar seperti apa. Tren-tren yang ada sekarang karena pasti akan mempengaruhi bisnis juga," jelasnya.

BRI sendiri sejatinya sudah mempersiapkan para leadernya untuk berpikiran global atau global mindset. BRI Cooporate University sudah mempersiapkan materi-materi yang berkaitan dengan global mindset agar sejalan dengan kompetensi yang ditentukan BUMN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun