Muja enggan adalah sikap malas dan sering menunda kewajiban. Sikap ini akan membuat kita selalu diburu waktu dan sering kehilangan kesempatan yang berharga. Waktu akan berlalu tanpa aktivitas yang bermakna. Biasanya sesal akan menghantui diri setelahnya. Sedangkan rasa sesal itu tentu akan mengeruhkan pikiran dan perasaan. Tidak jarang, orang akan tertimpa depresi atau stres karenanya.
Muja rusuh merupakan sikap yang selalu mengandalkan emosi. Kesempatan dan masalah selalu dihadapi dengan luapan amarah, kejengkelan, dan menyalahkan pihak lain. Tidak terlintas sedikit pun untuk melakukan introspeksi diri. Pada akhirnya, sikap ini akan menjauhkan diri dari silaturahmi dan kepedulian. Orang lain pasti menghindar bahkan menjauh karena tidak ingin bersentuhan dengan si pembuat rusuh.
Siapkah kita melakukan introspeksi agar di masa tua beroleh kenyamanan dan ketenteraman? Semua kembali kepada diri masing-masing. Karena hidup adalah pilihan, maka pilihlah jalan hidup yang bisa memberi ketenteraman dan keselamatan jiwa raga.
Tasikmalaya, 8-1-2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H