Saat masih bekerja di Taiwan, saya punya koleksi yang bikin orang bergidik, bahkan ketakutan. Koleksi saya saat itu, adalah mengumpulkan dan menyimpan benda apapun yang ada kaitannya dengan tengkorak.
"Kamu ya, ini ngapain ngumpulin kaya ginian semua? Hobi, koleksi atau jangan-jangan hoarding disorder, hah?" Ucap teman saya yang ketakutan sekaligus kaget waktu main ke rumah sakit tempat saya jaga orangtuanya majikan dan saya perlihatkan sebagian koleksi tengkorak saya itu.
Barang yang saya kumpulkan saat itu memang cukup banyak. Mulai dari gantungan kunci tengkorak, perhiasan perak tengkorak, bando, slayer, baju, topi dan sendal sepatu dengan gambar tengkorak, sampai casing hp pun tengkorak. Malah ada korekan api tengkorak, sampai pembalut luka motif tengkorak.
Kenapa saya niat banget ngumpulin pernak pernik atau apapun yang ada kaitannya dengan tengkorak? Alasannya saat itu simple saja. Sebagai pengingat diri saya, supaya tidak boleh sombong, karena sekaya atau sepintar apapun manusia, kelak semuanya akan jadi tengkorak. Alias kita semua akan mati, dikubur dan jadi tengkorak. Tapi memang bener gitu, kan?
Awal mula saya punya hobi mengumpulkan pernak pernik yang ada kaitannya dengan tengkorak adalah ketika diajak oleh majikan ke pasar tradisional di Neihu, di sana ada penjual toko kelontong yang menurut majikan tersedia lengkap dengan harga barang yang dijual murah meriah.
Sekali dua kali saya hanya mengantar majikan. Selanjutnya mulai melihat-lihat ke beberapa lapak yang digelar dan saya tertarik dengan bros kepala manusia alias tengkorak, dengan kedua matanya yang berkilau karena menggunakan berlian tiruan.
"Do you like skeleton?"
Saya hanya mengangguk dan tertawa.
"Kalau kamu rajin mencari, sebenarnya ada banyak yang lebih bagus lagi dari itu," jelas majikan. "Nanti kalau ada lagi, aku bawakan ya..." Majikan menjanjikan.