Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengharap NT Tidak Terduga (Majikan Juga Manusia?)

25 Mei 2011   19:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:14 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya Tuhan, kenapa nasib Banyu begitu baik sementara nasib Dian sebaliknya? Majikan Dian itu jangankan memberi uang lebih, uang gaji lebih satu NT saja dicari. Tak jarang justru Dian yang mengembalikan koin lima NT.

"Yang empat NT Sien seng bawa saja," katanya ikhlas. Coba, dia yang jadi pekerja mengembalikan NT 4 sementara majikan yang jadi laopan menagih-nagih kembalian NT 1. Bagaimana kalau puluhan ribu NT seperti majikan Banyu?

"Sabar, Dian. Yakin nanti akan ada hal terbaik buat kamu." Itu kataku pada Dian, sore tadi membesarkan hatinya. Ya, kusarankan dia memilih sabar dan bersyukur saja. Kalau bukan miliknya kenapa juga harus meradang? Enam bulan lagi juga pulang menyusul Banyu, walau mungkin tidak ada uang bonus dari majikan, tapi uang gaji akan diserahkan. Untuk sampai waktunya itu aku yakin Dian tetap akan bersabar.

Syukur, kutekankan pula tetap harus Dian panjatkan meski keadaannya tidak lebih baik dari Banyu. "Di atas langit masih ada langit, begitu pula jika kita melihat ke bawah, masih banyak yang lebih sengsara dan menderita dari apa yang menimpa kita. Bersyukur Dian masih mendapat uang hong pao walau cuma NT 200, sementara banyak yang lain malah tidak mendapatkan sama sekali. Bersyukur pula atas diberikan kesehatan, kekuatan, dan keteguhan hati untuk tidak melanggar aturan ketenagakerjaan meski perlakuan majikan tidak sesuai dengan harapan. Lihatlah korban penindasan majikan terhadap pekerja di negara Timur Tengah yang selalu diberitakan, selalu dikabarkan memilukan."

"Bersyukur Dian di sini selamat dan sebatas mendapatkan perlakuan kurang baik yang bisa ditolerir. Dibanding mereka, nasib kita lebih baik..... Sabar dan selalu bersyukur ya, Dian. Tetap menghormati majikan dan berlaku sopan kepadanya, karena bagaimanapun majikan kita juga manusia. Dia juga berhati dan berasa. Andai kita jadi majikan, kita sendiri juga belum tentu bisa memerankan diri menjadi majikan yang dipanutkan oleh pekerja kita."

Masih banyak kalimat yang ingin kusampaikan kepada Dian, tapi sayang dia harus masak dan aku segera mengakhiri perbincangan.

Dipertiga waktu malam ini aku memohon, semoga hati majikan Dian dilembutkan, semoga rezeki Dian didatangkan pula dari jalan lain yang tidak terduga....
Semoga.

Nei Hu Distc. 03.55 AM/WT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun