Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Yang Lucu! Pejabat Lebih Menyukai TKI Dibanding BMI

8 Desember 2010   14:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:54 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_79085" align="aligncenter" width="300" caption="Foto bersama setelah acara Dialog KDEI-BMI. Dok Siti Allie"][/caption] Yang Lucu! Pejabat Lebih Menyukai TKI Dibanding BMI Pernyataan ini diungkapkan perwakilan pemerintah Indonesia di Taiwan, oleh pejabat KDEI (Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia) saat acara Dialog KDEI-BMI (Buruh Migran Indonesia) yang diprakarsai oleh IPIT (Ikatan Pekerja Indonesia Taiwan) dalam pembicaraan  terbuka tentang Sistem Potongan Gaji yang mencekik BMI akhir Oktober lalu di kantor IPIT, Taipei. Apa bedanya sih TKI dan BMI sehingga dimata mereka istilah itu menjadi bahan pikiran yang disukai dan tidak? Kontan saja para buruh migran yang hadir saat itu senyum-senyum sinis, yang lebih berani malah berbisik-bisik sambil mencibir, menimbulkan suara gaduh dalam ruangan. "Kenapa para pejabat bilang 'kami lebih suka dengan istilah TKI (Tenaga Kerja Indonesia) daripada BMI (Buruh Migran Indonesia)?' Apa dengan menggunakan istilah yang mereka sukai kesejahteraan buruh di luar negeri akan terjamin?" Tak ada jawaban pasti dari para pejabat perwakilan pemerintah tersebut. Semakin melebarkan senyum kaum buruh, "Kok rajin-rajinnya bapak-bapak berdasi memikirkan istilah yang mereka sukai untuk kami. Masalah kesejahteraan dan persoalan kerja yang sudah jadi tugas mereka kok malah dilalaikan?" Ada-ada saja ulah pejabat...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun