Mohon tunggu...
Tesya zeti maharani
Tesya zeti maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Taurus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Perkembangan Anak Liv Vygosky

16 Oktober 2024   08:51 Diperbarui: 16 Oktober 2024   09:08 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di halaman ini
Apa Teori Vygotsky?
Konsep Vygotsky tentang Orang Lain yang Lebih Berpengetahuan (MKO)
Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) Vygotsky
Fungsi Mental Dasar
Pengaruh Sosial dan Perkembangan Kognitif
Teori dan Bahasa Vygotsky
Vygotsky dan Percakapan Pribadi pada Anak Usia Dini
Penerapan Teori Vygotsky di Kelas
Evaluasi Kritis Teori Sosiokultural Perkembangan Kognitif Vygotsky
Apa Perbedaan Antara Teori Vygotsky dan Teori Piaget?
 

Teori Perkembangan Kognitif Sosiokultural Vygotsky
Lev Vygotsky (1896-1934) adalah seorang psikolog dan guru Rusia yang mengembangkan teori tentang bagaimana interaksi sosial memengaruhi perkembangan kognitif kita. Teori ini dikenal sebagai Teori Sosiokultural Perkembangan Kognitif Lev Vygotsky.

Vygotsky mengembangkan teorinya sekitar waktu yang sama dengan psikolog Swiss Jean Piaget yang mengembangkan teori tentang perkembangan kognitif, tetapi teori-teori tersebut berbeda dalam hampir setiap hal. Beberapa karya Vygotsky masih diterjemahkan dari bahasa Rusia.

Apa Teori Vygotsky?
Teori perkembangan sosial Vygotsky menegaskan bahwa perkembangan kognitif dan kemampuan belajar anak dapat diarahkan dan dimediasi oleh interaksi sosial mereka. Teorinya (juga disebut teori sosiokultural Vygotsky) menyatakan bahwa belajar adalah proses sosial yang krusial, bukan perjalanan penemuan yang independen. Ia menjelaskan hal ini dengan menyatakan bahwa pembelajaran anak sangat diuntungkan jika dibimbing oleh anggota masyarakat yang lebih berpengetahuan - seperti orang tua atau guru.

Teori sosiokultural Vygotsky juga menyatakan bahwa anak-anak menginternalisasi dan belajar dari keyakinan dan sikap yang mereka saksikan di sekitar mereka. Ia percaya bahwa budaya memainkan peran penting dalam membentuk perkembangan kognitif dan oleh karena itu perkembangan ini bervariasi di berbagai budaya. Vygotsky juga menekankan pentingnya bahasa sebagai akar dari semua pembelajaran.

Apakah Anda ingin berkontribusi untuk menciptakan perbedaan langsung dan berarti dalam kehidupan anak-anak dan masyarakat luas?

Konsep Vygotsky tentang Orang Lain yang Lebih Berpengetahuan (MKO)
Lev Vygotsky (lahir 1965)Teori Vygotsky menekankan pentingnya membimbing pembelajaran anak melalui interaksi mereka dengan orang lain yang lebih berpengetahuan (MKO). Orang lain yang lebih berpengetahuan bisa jadi adalah orang yang lebih memahami tugas atau konsep yang ingin diselesaikan atau dipelajari anak. Paling sering, orang ini adalah orang tua, pengasuh, atau guru, tetapi bisa juga teman sebaya atau mentor.

Teori ini tidak terbatas pada pembelajaran akademis atau pendidikan, tetapi juga dapat diterapkan pada pembelajaran rekreasi seperti bermain game atau menggunakan teknologi. Dalam situasi ini, teman sebaya atau anak yang lebih tua cenderung lebih berpengetahuan.

MKO juga bisa menjadi tutor elektronik, dalam kasus di mana sebuah program disiapkan untuk memandu pembelajaran menggunakan perintah suara atau video. Teori Vygotsky menekankan pentingnya membimbing pembelajaran anak-anak melalui interaksi mereka dengan orang lain yang lebih berpengetahuan (MKO). Orang lain yang lebih berpengetahuan bisa jadi siapa saja yang memiliki pemahaman lebih besar tentang tugas atau konsep yang coba diselesaikan atau dipelajari anak. Paling sering, ini adalah orang tua, pengasuh, atau guru, tetapi bisa juga teman sebaya atau mentor.

Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) Vygotsky
Konsep zona perkembangan proksimal, juga dikenal sebagai zona perkembangan potensial, digunakan untuk menjelaskan potensi perkembangan kognitif dan kemampuan anak saat mereka dibimbing melalui suatu tugas, alih-alih diminta mengerjakannya sendiri.

Jika seorang anak dihadapkan dengan tugas yang sedikit di atas tingkat kemampuannya, zona perkembangan proksimal (ZPD) mengacu pada kemampuan mereka untuk melakukannya dengan bantuan orang yang lebih berpengetahuan. Teori ini menjelaskan mengapa beberapa keterampilan muncul dalam konteks yang lebih sosial ketika anak tidak mampu menampilkannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun