Mohon tunggu...
Notesya A. Amanupunnyo
Notesya A. Amanupunnyo Mohon Tunggu... Lainnya - Pengajar

Mendidik dan melayani dengan senyuman

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hepatitis: Penyebab, Gejala, dan Pencegahan

14 November 2022   14:16 Diperbarui: 14 November 2022   14:18 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

HEPATITIS PENYEBAB, GEJALA DAN PENCEGAHAN

Oleh: Wa Rina (Dosen Prodi Keperawatan Tual Poltekkes Kemenkes Maluku)

Hepatitis merupakan penyakit peradangan ataupun infeksi pada organ hati( hepar/ liver) yang diakibatkan oleh toksin, semacam bahan kimia ataupun obat- obatan, tercantum virus. Hepatitis terdiri dari 2 tipe ialah hepatitis peradangan serta hepatitis non peradangan. Hepatistis non infeksi disebabkan oleh mengkonsumsi obat-obatan atau racun tertentu dan alkohol. Hepatitis ini tidak meluas karna tidak diakibatkan oleh virus, kuman, jamur, serta mikroorganisme. Sebaliknya hepatitis peradangan yang diakibatkan oleh virus epstein barr, virus entero, virus coxsackie, virus herpes simpleks, sitomegalo virus, penyakit outoimun, serta penyakit saluran empedu.

Hampir semua Negara di dunia mengalami penyakit ini. Penyakit hepatitis tidaklah penyakit yang menimbulkan kematian langsung, akan tetapi ialah permasalahan hambatan kesehatan untuk mereka yang terletak pada masa produktif. Penyakit hepatitis bila tidak ditangani dengan baik hingga hendak terjalin kronis serta kronis. Bila sakitnya berlangsung kurang dari 6 bulan hingga diucap hepatitis kronis serta umumnya hendak sembuh dengan sendirinya, namun bisa menimbulkan kandas hati fulminant bergantung dari penyebabnya. Kebalikannya bila sakitnya berlangsung lebih dari 6 bulan hingga diucap hepatitis kronis. Hepatitis kronis bisa berdampak pada gangguang fungsi hati seperti fibrosis hati, sirosis, serta kanker hati. Terdapat sekian banyak tipe penyakit hepatitis yang sudah kita tahu sepanjang ini seperti Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D, serta Hepatitis E.

Hepatitis A

Hepatitis A, disebabkan oleh virus Hepatitis A (VHA). Virus ini bisa bertahan hidup dalam temperatur ruangan sepanjang 1 bulan serta bertabiat termostabil( tahan panas), tahan asam dan tahan terhadap empedu. Penularannya lewat fecal oral( feses oral) ialah virus masuk ke mulut lewat masakan serta minuman yang sudah terkontaminasi dengan tinja pengidap Hepatitis A ataupun kontak dengan orang yang sakit Hepatitis A. Masa inkubasi HAV merupakan 15--50 hari dengan rerata 28--30 hari sehabis peradangan. Gejala kondisi ini termasuk sakit kepala, mual dan muntah, sakit tenggorokan, diare, kehilangan nafsu makan, kelelahan, nyeri otot dan sendi, urin berwarna gelap, tinja berwarna kuning pucat, dan penyakit kuning., pembengkakan hati. Pada disaat penularan, umumnya virus ditemui dalam tinja serta puncaknya pada 1--2 pekan saat sebelum munculnya indikasi, kemudian menyusut dengan segera dengan munculnya indikasi disfungsi hati. Mayoritas permasalahan tidak meluas pada pekan awal sehabis ikterus. Virus berada dalam tinja setidaknya 6 bulan pada balita serta anak.      

Hepatitis B

 Penyakit Hepatitis B disebabkan oleh virus Hepatitis B (VHB) dan DNA virus. Waktu inkubasi penyakit VHB sekitar 30--180 hari dengan rata-rata 60-90 hari. Ini menyebabkan peradangan dan berlangsung lama. Pada tahap etiologi, lamanya masa inkubasi tergantung pada aspek host seperti jumlah virus yang ada dalam tubuh pasien, rute infeksi, dan keadaan sistem kekebalan tubuh. Tanda-tanda infeksi HBV termasuk kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, penurunan berat badan, sakit perut, kelemahan dan kelelahan, dan penyakit kuning.

Faktor risiko dan pemicu penyakit HBV adalah kontak seksual. B. Penularan melalui hubungan seksual dengan penderita hepatitis B yang tidak terlindungi. Kontak darah, misalnya wabah transfusi darah dari orang dengan HBV ke orang yang sehat dan penularan ke janin melalui plasenta dari wanita hamil dengan HBV

Hepatitis C

Hepatitis C, disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC). Waktu inkubasi VHC selama 15 hari sampai dengan 2 bulan. Adapun tanda atau gejala penyakit VHC yakni keletihan, nyeri pada otot dan sendi, demam, kehilangan nafsu makan, mula serta muntah, perut terasa sakit, feses berwarna abu-abu, dan sakit kuning.

Penyebaran penyakit VHC adalah transmisi darah, kontak seksual, transmisi vertical, infeksi nosokomik, dan penggunaan jarum suntik secara bersama-sama atau perlengkapan lain yang digunakan penderita VHC.

 

Hepatitis D

Hepatitis D, disebabkan oleh virus Hepatitis D (VHD). Waktu inkubasi sama dengan Hepatitis B serta bisa berlangsung kira-kira 2-8 minggu. Perlu perhatian lebih sebab sangat sulit membedakan gejala penderita VHB dengan penderita VHD. Adapun gejalanya yakni mudah terasa lelah, muntah, sakit perut, muncul rasa perih pada persendian, dan warna kulit berubah menjadi warna kuning.

Pemicu penyakit Hepatitis D ataupun virus Delta cuma bisa tumbuh didalam tubuh apabila badan telah terinfeksi VHB. Walaupun sangat langka terjadi, tetapi pada tipe Hepatitis D adalah sangat membahayakan dari tipe Hepatitis yang lain. Virus Hepatitis D bisa meluas ataupun menyebar lewat kontak dengan darah yang terinfeksi VHD ataupun cairan badan yang lain. Suatu penemuan di Rumah Sakit Anak di Philadelphia, ada 5% pengidap Hepatitis B serta mempunyai Hepatitis D.

Hepatitis E

Hepatitis E, disebabkan oleh virus Hepatitis E (VHE). Waktu inkubasi hepatitis E sekitar 15 sampai sampa 64 hari, yang rata-rata waktu inkubasi maca-macam sekitar 26 sampai 42 hari pada kejadian KLB yang berbeda. Kemungkinan gejala hepatitis E akut sama dengan gejala hepatitis akut lainnya, termasuk keletihan, kehilangan nafsu makan, demam, sakit perut, mual, muntah, dan penyakit kuning. Dibandingkan dengan hepatitis A, hepatitis E akut cenderung lebih parah secara klinis, sekitar 50% pasien berisiko mengalami koagulopati dan kolestasis.

VHE disebarkan melalui fekal-oral. Air minum yang terkontaminasi feses adalah sarana penularan yang sangat umum. Penyebaran dengan cara perikutan serta infeksi perinatal dicatat. Berdasarkan hasil riret terbaru menunjukkan kemungkinan penularan zoonosis dari babi, rusa, dan hewan pengerat.

Upaya yang dilakukan untuk mencegah penularan atau penyebayan penyakit hepatitis adalah sebagai berikut:

  • Selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang terbagi atas kebersihan diri dan kebersihan liungkungan.
  • Biasakan makan makanan yang dimasak sampai matang.
  • Hindari meminum minuman keras (beralkohol) dan banyak minum air putih.
  • Jangan berbagi peralatan pribadi atau menggunakannya secara bersamaan.
  •  Selalu berolah raga untuk menjaga badan tetap dalam kondisi baik.
  • Istirahat yang cukup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun