Mohon tunggu...
Tessya SeviaAgustin
Tessya SeviaAgustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Nusa Putra

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekonomi Digital Berdampak pada Perekonomian Indonesia?

18 Juni 2021   11:11 Diperbarui: 18 Juni 2021   11:22 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kemajuan teknologi informasi dan perkembangan inovasi menimbulkan ekonomi digital yang berpengaruh pada perekonomian. Tahukah Anda bahwa pemakaian internet di Indonesia terus meningkat dan hal itu membuat Indonesia berada pada posisi potensi besar dalam ekonomi digital?

Perkembangan teknologi informasi era revolusi 4.0 ini memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Perkembangan ini bisa menciptakan suatu model bisnis dan pelaku ekonomi baru yang dinamis, dan mampu menggeser praktik-praktik ekonomi tradisional yang eksis sebelumnya. Ekonomi inilah yang kita kenal dengan sebutan konsep ekonomi digital yang terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Secara keseluruhan, Indonesia mengalami peningkatan ekonomi digital dan hal itu berpengaruh pada meningkatnya ekonomi nasional. Karena ekonomi digital dapat dipercaya akan mampu menjawab semua tantangan pembangunan ekonomi yang belum stabil, pemerintah Indonesia berkomitmen bahwa pembangunan ekonomi berbasis masyarakat adalah sebagai pelaku usaha. Jumlah wirausaha akan berkembang dalam menggerakkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi digital diharapkan mampu meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia.

Visi pemerintah di Era Jokowi adalah menempatkan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020, salah satu langkah yang diambil dengan memanfaatkan produk dan pelaku lokal. Potensi inilah yang merupakan modal dalam mengembangkan ekonomi digital. Ekonomi digital mengandung makna sebagai suatu hal yang menandakan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang dengan ditandai oleh semakin pesat perkembangan bisnis atau transaksi perdagangan yang menggunakan layanan internet sebagai media dalam berkomunikasi, kolaborasi dan kerja sama antar perusahaan atau individu.

Tahukah Anda bahwa Indonesia saat ini sedang memasuki fase bonus demografi yang harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin? Proporsi penduduk muda saat ini berjumlah lebih dari 25% dari jumlah sekitar 250 juta jiwa penduduk Indonesia, berkombinasi dengan 59,2 juta unit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan yang berkontribusi sebesar 61,40% terhadap Produk Domestik Bruto Nasional yang merupakan dua kekuatan besar ekonomi nasional. Hal itu dipertegas oleh Menko Perekonomian bahwa kedua kekuatan itu menjadi fokus pemerintahan sebagai suatu strategi pengembangan ekonomi digital nasional.

Pada dasarnya, perkembangan ekonomi digital tidak bisa lepas dari pengaruh teknologi. Teknologi dapat membantu dan memudahkan masyarakat dalam mengakses suatu layanan atau pun mereplikasi inteligensia manusia sehingga dalam membuat suatu proses mekanisme bisnis, manufacturing, dan pengambilan keputusan menjadi lebih mudah. Yang paling penting adalah dengan hadirnya ekonomi digital, dia sudah mengubah tatanan sistem yang telah ada.

Ekonomi digital adalah sebuah interaksi antara perkembangan inovasi dan kemajuan teknologi informasi yang berdampak pada ekonomi makro dan mikro. Di dalam perkembangannya, ekonomi digital sesuai dengan lima indikator seperti pekerjaan berbasis pengetahuan, globalisasi, dinamisme ekonomi, transformasi ke ekonomi digital dan kapasitas teknologi. Sementara untuk nilai dasar yang menjadi landasan bagi berkembangnya ekonomi digital adalah adanya penciptaan nilai, produk berupa efisiensi saluran distribusi, dan struktur berupa terjadinya layanan personal dan sesuai dengan keinginan.

Ekonomi digital tumbuh seiring dengan meningkatnya pengguna internet. Berdasarkan laporan terbaru dari Hootsuite dan We Are Social, pengguna internet Indonesia mencapai 202,6 juta hingga Januari 2021. Apabila dibandingkan dengan jumlah pengguna internet pada tahun 2020, terdapat kenaikan sebesar 15,5% atau lebih dari 27 juta orang dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Bahkan menurut Hootsuite dan We Are Social mengatakan jumlah penduduk Republik Indonesia menyentuh angka 274,9 juta jiwa dan itu ketika ada 202,6 juta pengguna internet, maka itu artinya adalah sebanyak 73,7% warga Indonesia sudah tersentuh dengan berselancar di dunia maya.

Ada tiga sektor pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia yang mengalami pertumbuhan pesat. Mereka adalah on demand service, financial technologi (fintech), dan e-commerce.

Apa itu on demand service?

On demand service adalah sebuah bisnis pelopor dari layanan ojek berbasis aplikasi mobile misalnya, Go-Jek. Layanan yang diberikan Go-Jek adalah mulai dari pengiriman barang, pemesanan makanan, hingga jasa cuci mobil atau pun bersih-bersih yang seluruhnya berbasis on demand. Dilihat dari aspek perekonomian nasional, Go-Jek telah memberikan kontribusi sebesar 8,2 triliun setiap tahun. Sedangkan apabila kita lihat dari sisi Mitra Pengemudi, Go-Jek dapat dikatakan sebagai peran paling penting dalam hal mengurangi tingkat pengangguran yang ada dengan memperluas kesempatan kerja yang secara tidak langsung memberikan manfaat bagi mitra pengemudi itu sendiri.

Yang kedua adalah financial technologi (fintech) yang dapat diartikan sebagai teknologi keuangan. Fintech adalah pemanfaatan perkembangan teknologi informasi untuk meningkatkan layanan di industri keuangan. Atau melalui definisi lain bahwa fintech adalah variasi model bisnis dan perkembangan teknologi yang memiliki potensi untuk meningkatkan industri layanan keuangan.

Dan yang ketiga adalah E-commerce. E-commerce adalah industri di Indonesia yang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Fakta menunjukkan bahwa 8 juta masyarakat berbelanja secara online dan diprediksi akan terus meningkat. Pendorong paling utama dalam kasus ini adalah perilaku konsumtif dan digital dari masyarakat ditambah dengan meningkatnya jangkauan pasar.

Terkait E-commerce, rupanya para penjual secara online turut membuka tokonya secara online. Meski demikian, sektor e-commerce di Indonesia baru berkontribusi sebesar 0,8% dari total penjualan ritel sangat jauh dibawah Tiongkok sebesar 11% dan Amerika Serikat sebesar 8%.

Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi digital, sehingga berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Presiden Indonesia yaitu Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perkembangan ekonomi digital dan industri 4.0 Indonesia merupakan yang tercepat di Asia Tenggara dan akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Indonesia untuk mewujudkan visi Indonesia Emas melalui industri 4.0. Maka dari itu, sangat diperlukan pengelolaan pengguna internet yang baik yang bukan hanya sebagai konsumen saja. Khususnya untuk generasi muda. Mereka harus bisa memanfaatkan hal ini untuk membuat startup (enterpreneur) supaya perekonomian negara bisa meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun