Yang kedua adalah financial technologi (fintech) yang dapat diartikan sebagai teknologi keuangan. Fintech adalah pemanfaatan perkembangan teknologi informasi untuk meningkatkan layanan di industri keuangan. Atau melalui definisi lain bahwa fintech adalah variasi model bisnis dan perkembangan teknologi yang memiliki potensi untuk meningkatkan industri layanan keuangan.
Dan yang ketiga adalah E-commerce. E-commerce adalah industri di Indonesia yang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Fakta menunjukkan bahwa 8 juta masyarakat berbelanja secara online dan diprediksi akan terus meningkat. Pendorong paling utama dalam kasus ini adalah perilaku konsumtif dan digital dari masyarakat ditambah dengan meningkatnya jangkauan pasar.
Terkait E-commerce, rupanya para penjual secara online turut membuka tokonya secara online. Meski demikian, sektor e-commerce di Indonesia baru berkontribusi sebesar 0,8% dari total penjualan ritel sangat jauh dibawah Tiongkok sebesar 11% dan Amerika Serikat sebesar 8%.
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi digital, sehingga berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Presiden Indonesia yaitu Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perkembangan ekonomi digital dan industri 4.0 Indonesia merupakan yang tercepat di Asia Tenggara dan akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Indonesia untuk mewujudkan visi Indonesia Emas melalui industri 4.0. Maka dari itu, sangat diperlukan pengelolaan pengguna internet yang baik yang bukan hanya sebagai konsumen saja. Khususnya untuk generasi muda. Mereka harus bisa memanfaatkan hal ini untuk membuat startup (enterpreneur) supaya perekonomian negara bisa meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H