Mohon tunggu...
Muhammad luthfi
Muhammad luthfi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa uin jambi

Selanjutnya

Tutup

Money

Sistem Pengelolaan dan Manajemen Pemasaran Ikan Nila, Jambi

5 September 2020   07:10 Diperbarui: 5 September 2020   07:33 1882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budidaya Ikan Nila | Dokpri

Oleh: M.Luthfi  501180088

(Jambi, 29 Agustus 2020) M.Luthfi (501180088) Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, melaksanakan kegiatan PPL, kegiatan ini dilaksanakan di  Keranggan Kec. Sekernan, Kab. Muaro Jambi.

Masyarakat yang mendiami desa Keranggan rata-rata banyak memilih usaha budidaya ikan salah satunya ikan Nila, karena lokasi desa tersebut sangat dekat dengan sungai batanghari, oleh sebab itu, sangat memungkinkan bagi masyarakat setempat untuk melakoni usaha budidaya ikan nila.

Usaha budidaya ikan nila ini telah berdiri dan juga mulai digandrungi masyarakat sudah hampir 5 tahun, sejak tahun 2015, karena melihat dari potensi lokasi yang stratategis dan cukup memadai untuk membudidayakan ikan tersebut.

Budidaya ikan nila ini juga merupakan usaha masyarakat yang memproduksi, mendistribusikan, dan menawarkan kepada berbagai macam jenis konsumen seperti pengepul dan masyarakat rumah tangga dengan skala konsumsi kecil.

Ikan jenis Nila ini, banyak dikonsumsi masyarakat dikarenakan hampir semua olahan yang sudah jadinya sangat banyak disukai oleh kalangan masyarakat, dengan tekstur daging yang gurih, dan juga tentunya harga ikan nila ini sangat terjangkau dikalangan masyarakat.

Pemilihan benih merupakan faktor penting yang menentukan tingkat keberhasilan budidaya ikan nila. Untuk hasil maksimal sebaiknya gunakan benih ikan berjenis kelamin jantan. Karena pertumbuhan ikan nila jantan 40% lebih cepat dari pada ikan nila betina.

Budidaya ikan nila secara monosex (berkelamin semua) lebih produktif dibanding campuran. Karena ikan nila mempunyai sifat gampang memijah (melakukan perkawinan). Sehingga bila budidaya dilakukan secara campuran, energi ikan akan habis untuk memijah dan pertumbuhan bobot ikan sedikit terhambat.

Bibit ikan nila ini juga didatangkan dari agam/SUMBAR dan juga dari lubuk linggau/SUMSEL, karena bibit dari daerah tersebut telah terjamin kualitas dan juga harganya yang agak sedikit murah dibanding daerah yang lain, untuk harga satuan bibit tersebut berkisar di nominal Rp.50, harga ini juga sewaktu-waktu bisa berubah.

Ikan nila termasuk hewan pemakan segala atau omnivora. Makanan alaminya plankton, tumbuhan air dan berbagai hewan air lainnya. Pakan buatan untuk budidaya ikan nila sebaiknya berkadar protein sekitar 25%. Biaya pakan untuk budidaya ikan nila relatif lebih murah. Tidak seperti budidaya ikan mas atau ikan lele yang membutuhkan pakan dengan kadar protein tinggi, sekitar 30-45%.

Ikan nila ini mengkonsumsi pakan dengan ukuran berbeda-beda setiap ukuran atau umur ikan tersebut, contoh, ikan yang berumur 1-30 hari mengkonsumsi pakan dengan ukuran -1/-2,dan seterusnya.

Pengelolaan pakan sangat penting dalam budidaya ikan nila. Biaya pakan merupakan komponen biaya paling besar dalam budidaya ikan nila. Berikan pakan berupa pelet dengan kadar protein 20-30%.

Ikan nila membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari. Pemberian pakan bisa dilakukan pada pagi, siang dan sore hari, tergantung dengan usia ikan. Setiap dua minggu sekali, ambil sampel ikan nila secara acak kemudian timbang bobotnya, lalu sesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan, yang biasa masyarakat sebut PENYUTIRAN ikan.

Waktu yang diperlukan untuk budidaya ikan nila mulai dari penebaran benih hingga panen mengacu pada kebutuhan pasar. Ukuran ikan nila untuk pasar domestik berkisar 300-500 gram/ekor. Untuk memelihara ikan nila dari ukuran 10-20 gram hingga menjadi 300-500 gram dibutuhkan waktu sekitar 4-6 bulan.

Proses Penimbangan Ikan Nila | Dokpri
Proses Penimbangan Ikan Nila | Dokpri
Untuk pemasaran ikan nila ini juga biasanya para pembudidaya menggunakan beberapa metode penyaluran kepada pengepul dll nya.

Penyaluran yang paling sering dilakukan itu biasanya dijual ke pedagang atau pengepul, pembudidaya tinggal menghubungi pengepul, lalu dia akan datang ke kolam. Kelebihannya pengepul umumnya siap mengambil ikan dengan partai besar, hanya saja harganya akan jauh lebih murah dibanding konsumen kecil, Pengepul akan mengambil ikan ke kolam sehingga tidak perlu repot.

Menjual langsung ke pasar, tentu saja untung nya lebih banyak dibandingkan dengan disalurkan ke pengepul, tapi menjual langsung ke pasar tidak semudah yang dibayangkan, penjual butuh keberlangsungan, maksudnya adalah pembudidaya ikan tersebut harus selalu siap menjadi penyuplai ikan sepanjang hari atau selama masih ada permintaan konsumen.

Dalam mempertahankan suatu budidaya ikan ini memang tidak mudah dalam pelaksanaannya, membutuhkan beberapa hal dalam mempertahankannya, karena sudah terbukti dengan adanya budidaya ikan nila ini kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat meningkat.

                                                                                                            M.Luthfi

                                                                                                            FEBI UIN STS JAMBI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun