Pengelolaan pakan sangat penting dalam budidaya ikan nila. Biaya pakan merupakan komponen biaya paling besar dalam budidaya ikan nila. Berikan pakan berupa pelet dengan kadar protein 20-30%.
Ikan nila membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari. Pemberian pakan bisa dilakukan pada pagi, siang dan sore hari, tergantung dengan usia ikan. Setiap dua minggu sekali, ambil sampel ikan nila secara acak kemudian timbang bobotnya, lalu sesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan, yang biasa masyarakat sebut PENYUTIRAN ikan.
Waktu yang diperlukan untuk budidaya ikan nila mulai dari penebaran benih hingga panen mengacu pada kebutuhan pasar. Ukuran ikan nila untuk pasar domestik berkisar 300-500 gram/ekor. Untuk memelihara ikan nila dari ukuran 10-20 gram hingga menjadi 300-500 gram dibutuhkan waktu sekitar 4-6 bulan.
Penyaluran yang paling sering dilakukan itu biasanya dijual ke pedagang atau pengepul, pembudidaya tinggal menghubungi pengepul, lalu dia akan datang ke kolam. Kelebihannya pengepul umumnya siap mengambil ikan dengan partai besar, hanya saja harganya akan jauh lebih murah dibanding konsumen kecil, Pengepul akan mengambil ikan ke kolam sehingga tidak perlu repot.
Menjual langsung ke pasar, tentu saja untung nya lebih banyak dibandingkan dengan disalurkan ke pengepul, tapi menjual langsung ke pasar tidak semudah yang dibayangkan, penjual butuh keberlangsungan, maksudnya adalah pembudidaya ikan tersebut harus selalu siap menjadi penyuplai ikan sepanjang hari atau selama masih ada permintaan konsumen.
Dalam mempertahankan suatu budidaya ikan ini memang tidak mudah dalam pelaksanaannya, membutuhkan beberapa hal dalam mempertahankannya, karena sudah terbukti dengan adanya budidaya ikan nila ini kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat meningkat.
                                                      M.Luthfi
                                                      FEBI UIN STS JAMBI
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI