Mohon tunggu...
Tesalonika Pramudita
Tesalonika Pramudita Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dampak Lahan Pertanian yang Semakin Sempit

29 Desember 2020   14:29 Diperbarui: 30 Desember 2020   10:01 1321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Dengan kenyataan bahwa lahan pertanian semakin sempit akibat keegoisan oknum pengusaha membuat masyarakat desa semakin sedih dan bingung hendak berbuat apa untuk mendapatkan nafkah demi memberi makan anak cucunya.

            Keterbatasan pendidikan yang dimiliki membuat mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang upahnya dapat mencukupi keluarganya. Hanya dua mata pencaharian tadi yang bisa mereka andalkan. Namun, jika begini adanya satu persatu petani Indonesia kehilangan pekerjaan dan hal ini berdampak juga pada sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.

            Penyempitan lahan pertanian dan berkurangnya profesi petani otomatis membuat hasil tani sektor pertanian menurun drastis. Pertanian Indonesia umumnya menghasilkan produk tani beras, jagung, cabai dan sayur mayur. Dampaknya bahan pangan mengalami penurunan dan stoknya menipis karena tidak ada keseimbangan antara sumber daya dengan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia.

            Ketidakseimbangan antara dua faktor tersebut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan penipisan stok bahan pangan membuat pemerintah melakukan impor ke negara penghasil produk tani. Seperti Thailand dan Vietnam contohnya.

            Kegiatan impor yang dilakukan memiliki dampaknya sendiri bagi perekonomian bangsa, yaitu berkurangnya uang negara akibat pembelanjaan, dan parahnya lagi jika Indonesia melakukan impor kepada negara yang sedang terjadi inflasi.

            Impor barang saat negara terjadi inflasi membuat negara kita akan mengalami inflasi juga. Karena saat melakukan transaksi pembelian, jika membeli barang yang harganya melonjak tinggi akibat peningkatan permintaan konsumsi bahan pangan sangat besar dan tidak sebanding dengan ketersediaan bahan pangannya otomatis modal yang negara kita keluarkan saat impor tidak sedikit.

            Dengan pembelian bahan pangan yang mahal dan menghabiskan banyak dana, membuat pemerintah harus menjualnya dengan harga yang lebih tinggi lagi di pasar pangan Indonesia. Membeli barang inflasi, akan membuat negara mengalami inflasi.

            Contoh kasus saat terjadi inflasi beras karena ketersediaan beras di Indonesia menipis dan membuat harga beras melonjak tinggi karena harus melakukan kegiatan impor ke negara lain. Kelangkaan beras merupakan dampak nyata dari penyempitan lahan pertanian di Indonesia.

            Persoalan yang terjadi sesungguhnya hanya memiliki solusi yang sederhana. Yaitu adanya keseimbangan produktivitas dengan lahan pertanian. Ada banyak yang bisa dikembangkan dan bukan sekedar hasil tani saja, masih ada peternakan dan lainnya sesuai dengan potensi suatu daerah.

            Pembangunan gedung dan penyempitan lahan tidak bisa dihindari karena dengan membanngun gedung yang artinya investor menanam modal disana juga bermanfaat bagi bangsa Indonesia khususnya pada sector ekonomi negara. Namun, masih banyak solusi lain yang bisa digunakan untuk menangani persoalan tersebut.

            Pada sudut pandang masyarakat yang kehilangan pekerjaan bertani mungkin bisa mencari pekerjaan baru seperti peternak, ART atau pekerjaan serabutan yang tidak memiliki syarat pendidikan tinggi. Pada sudut pandang petani yang masih memiliki pekerjaan namun mengalami penyempitan lahan adalah dengan meningkatkan produktivitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun