Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Penulis - Host Foodie

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Natural Beauty, Adaptasi Skincare Bagi Wanita Modern

3 Februari 2025   08:27 Diperbarui: 3 Februari 2025   08:27 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Natural Beauty (Sumber: Unsplash)

Dalam beberapa tahun terakhir, industri kecantikan mengalami perubahan besar dengan munculnya tren "natural beauty".

Dari kampanye no makeup makeup look, clean girl aesthetic, hingga produk skincare berbahan alami, standar kecantikan kini semakin mengarah pada kulit sehat dan tampilan minimalis. 

Namun, apakah standar baru ini benar-benar membebaskan perempuan dari tekanan kecantikan? Atau justru menghadirkan tuntutan baru yang lebih membebani?

Dari Makeup Tebal ke Kulit Sempurna

Dulu, standar kecantikan berpusat pada riasan tebal dengan contouring tajam dan tampilan tanpa cela. Kini, citra ideal berubah menjadi kulit sehat, bercahaya, dan alami. Tapi, apakah standar ini benar-benar lebih mudah dicapai?

Tren seperti glass skin dari Korea Selatan dan clean girl aesthetic yang viral di TikTok menunjukkan kulit yang tampak flawless, seolah tanpa usaha. Padahal, tampilan ini pastinya merupakan hasil dari skincare berlapis-lapis, perawatan dermatologi, hingga filter kamera. Dengan kata lain, tetap ada standar tinggi yang harus dipenuhi.

Salah satu paradoks dari tren kecantikan alami adalah biayanya yang tidak murah. Produk skincare berbahan alami dipastikan lebih mahal dibandingkan produk konvensional. Mulai dari serum dengan ekstrak tumbuhan langka, sunscreen organik, hingga produk clean beauty yang diklaim bebas bahan kimia berbahaya, semuanya membutuhkan investasi besar.

Selain itu, rutinitas skincare juga semakin kompleks. Jika dulu cukup dengan pelembap dan sunscreen, kini ada double cleansing, essence, ampoule, hingga exfoliating toner yang dianggap penting untuk mendapatkan kulit sehat alami. Dengan begitu, tuntutan untuk memiliki kulit sempurna tetap ada, hanya saja dikemas dengan narasi berbeda.

Antara Media Sosial dan Narasi 'Self-Care'

Media sosial juga berperan besar dalam membentuk persepsi kecantikan alami. Influencer dan beauty content creator banyak yang mempromosikan tampilan "makeup-free" yang tetap terlihat sempurna. 

Ini menciptakan ilusi bahwa kulit sehat alami bisa diperoleh dengan mudah. Padahal, ada banyak faktor yang mempengaruhi: pencahayaan yang diatur, filter, bahkan prosedur perawatan yang tidak selalu diungkapkan.

Selain itu, brand kecantikan juga memasarkan produk mereka dengan narasi self-care dan self-love. Di satu sisi, pesan ini positif karena mendorong perempuan untuk lebih peduli pada diri sendiri. 

Di sisi lain, ada tekanan yang sengaja diciptakan oleh media bahwa perempuan tetap harus melakukan berbagai perawatan agar terlihat "cantik alami."

Artinya, meskipun tampilan natural kini lebih diterima, standar kecantikan tetap ada. Perbedaannya, tekanan ini sekarang dikemas dengan bahasa yang lebih halus dan persuasif.

Menuju Kecantikan yang Benar-Benar "Bebas Tekanan"

Tren kecantikan alami memang memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan kesadaran akan kesehatan kulit dan mendorong penggunaan bahan yang lebih ramah lingkungan. Tapi, penting bagi kita untuk tetap kritis dan tidak terjebak dalam standar baru yang justru menekan.

Tidak ada satu standar kecantikan yang cocok untuk semua orang. Anda tidak harus mengikuti rutinitas skincare yang panjang atau menghindari makeup sepenuhnya hanya karena tren. Kecantikan sejati bukan hanya tentang kulit sempurna, tetapi juga tentang bagaimana Anda merasa nyaman dengan diri sendiri.

Daripada terus mengejar standar yang terus berubah, mengapa tidak menciptakan definisi kecantikan versi Anda sendiri? Entah itu dengan skincare minimalis, makeup tebal, atau bahkan tanpa perawatan sama sekali. Yang terpenting adalah Anda merasa percaya diri dengan pilihan pribadi.

Sebab kecantikan yang sesungguhnya bukanlah tentang memenuhi ekspektasi tren, melainkan tentang merayakan keberagaman dan menerima diri sendiri apa adanya. Jadi, apakah Anda sudah menemukan definisi kecantikan yang paling nyaman untuk diri sendiri?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun