Ketidakseimbangan ini bisa memicu konflik terus-menerus yang melelahkan bagi kedua pihak.
Ketika Pola Komunikasi Buruk Sudah Menghantui Hubungan dengan Anak, Lalu Bagaimana Mengatasinya?
Jika tanda-tanda di atas muncul dalam hubungan Anda dengan anak, tidak ada kata terlambat untuk memperbaikinya. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:
- Mendengarkan tanpa menghakimi: Saat anak berbicara, dengarkan dengan hati terbuka tanpa langsung memberikan kritik.
- Berikan apresiasi: Jangan ragu untuk memuji anak atas usaha dan pencapaiannya, sekecil apa pun itu.
- Bangun waktu berkualitas: Sisihkan waktu khusus untuk melakukan aktivitas bersama tanpa gangguan gadget.
- Latih empati: Cobalah melihat situasi dari sudut pandang anak untuk memahami perasaan mereka.
- Jaga emosi: Hindari membentak atau memaksakan kehendak dalam setiap percakapan.
Membangun komunikasi yang sehat memang membutuhkan waktu dan usaha dari kedua belah pihak.Â
Namun, dengan niat yang tulus dan langkah yang konsisten, hubungan yang lebih baik antara anak dan orang tua pasti dapat tercapai.
Anak yang merasa didengar dan dihargai akan lebih terbuka dalam berbagi cerita dan perasaan mereka.Â
Sebaliknya, komunikasi yang buruk hanya akan menciptakan jarak yang semakin lebar.Â
Mari mulai menjaga komunikasi dalam keluarga agar anak-anak tumbuh dengan rasa percaya diri dan kasih sayang yang utuh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI