Hindari Perbandingan Setiap anak unik. Membandingkan anak dengan orang lain bisa membuatnya merasa tidak cukup baik. Fokuslah pada potensi dan perkembangan pribadinya.
Gunakan Pengalaman Pribadi dengan Bijak Ibu bisa berbagi pengalaman masa muda sebagai pembelajaran, bukan pembenaran. Misalnya, "Dulu Mama juga pernah merasa bingung soal pilihan karier, tapi Mama coba banyak hal sampai tahu apa yang Mama suka."
Berikan Apresiasi Kecil Apresiasi sederhana seperti, "Ibu bangga sama kamu," bisa berdampak besar. Anak akan merasa dihargai dan lebih terbuka menerima masukan.
Mengatasi Perbedaan Pandangan
Perbedaan generasi membuat ibu dan anak perempuan sering memiliki pandangan yang berbeda, terutama dalam hal gaya hidup, pendidikan, atau pekerjaan. Di sinilah komunikasi yang terbuka dan saling menghargai sangat penting. Ibu perlu menyadari bahwa zaman sudah berubah dan cara pandang anak mungkin berbeda, sementara anak juga perlu memahami bahwa pengalaman ibu adalah bentuk kepedulian.
Membuka ruang diskusi dua arah bisa menjadi solusi. Misalnya, berdiskusi tentang pilihan karier atau gaya berpakaian tanpa menghakimi, tetapi dengan memberikan pandangan dari berbagai sisi.
Nasihat dan kritik memang sering kali memiliki garis yang tipis, terutama dalam hubungan ibu dan anak perempuan. Namun, dengan memahami kebutuhan emosional anak dan menggunakan teknik komunikasi yang lebih efektif, ibu dapat menyampaikan nasihat dengan cara yang lebih diterima dan tidak terasa seperti kritik. Komunikasi yang hangat dan penuh pengertian adalah kunci untuk memperkuat hubungan ibu dan anak perempuan. Karena pada akhirnya, tujuan ibu bukanlah untuk mengkritik, melainkan membimbing dan mendukung anaknya tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H