1. Bangun Kepercayaan Lewat Sikap Terbuka
Atasan dapat menciptakan atmosfer yang mendukung keterbukaan dengan menunjukkan sikap yang terbuka dan mendengarkan dengan aktif. Ketika karyawan merasa bahwa masukan mereka dihargai, mereka akan merasa lebih aman untuk berbicara. Hindari reaksi defensif saat menerima kritik agar karyawan merasa bahwa pendapat mereka penting dan tidak akan mengakibatkan dampak negatif. Dengan begitu, atasan membangun kepercayaan yang kuat di dalam tim, yang menjadi fondasi bagi komunikasi yang lebih terbuka dan konstruktif.
2. Berikan Ruang untuk Berdiskusi
Menciptakan ruang bagi diskusi yang nyaman sangat penting agar karyawan merasa punya kesempatan untuk berbagi ide atau pendapat mereka. Misalnya, sesi one-on-one secara rutin atau forum terbuka dapat menjadi wadah yang efektif untuk mendengarkan aspirasi tim. Diskusi informal, seperti makan siang bersama, juga bisa menjadi cara yang lebih santai namun efektif untuk mendekatkan diri dengan tim.
3. Ciptakan Budaya Feedback yang Positif
Mengintegrasikan feedback dalam budaya kerja perusahaan adalah langkah penting untuk mendorong komunikasi yang sehat. Atasan harus menjadikan feedback sebagai bagian dari proses kerja yang wajar, bukan sesuatu yang menakutkan atau dihindari. Dorong karyawan untuk memberikan masukan secara langsung dan terbuka, serta selalu beri pengakuan atas kontribusi mereka.
Karyawan yang sulit terbuka bukan berarti mereka tidak peduli atau tidak punya ide.Â
Mungkin, mereka hanya butuh ruang dan kepercayaan dari atasannya. Dengan membangun komunikasi yang sehat dan terbuka, perusahaan tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman dan harmonis. Sudahkah kamu, sebagai pemimpin, menciptakan ruang aman bagi timmu untuk berbicara? Saatnya membuka pintu komunikasi yang lebih sehat dan produktif!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H