Ia ingin kita tahu bahwa meskipun kita seringkali tidak setia, Ia tidak pernah menyerah kepada kita. Seperti Hosea yang tetap setia kepada Gomer, Tuhan tetap setia kepada umat-Nya, bahkan ketika kita terus-menerus menyakiti hati-Nya.
Cinta Tuhan ini bukan hanya sejarah, melainkan kebenaran yang hidup hingga hari ini. Dalam Yesus Kristus, kita melihat kasih itu mencapai puncaknya. Salib adalah bukti cinta yang rela berkorban untuk menebus dosa kita, bahkan ketika kita masih jauh dari-Nya. Â
Panggilan untuk Menjawab Kasih Tuhan
Bagaimana kita merespons kasih Tuhan yang begitu besar ini? Apakah kita terus mengejar berhala-berhala modern seperti kesuksesan, uang, atau kepuasan duniawi? Ataukah kita akan kembali kepada-Nya dengan hati yang penuh penyesalan?
Seperti Gomer yang dipulihkan oleh Hosea, kita juga bisa mengalami pemulihan melalui kasih dan anugerah Tuhan. Tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni-Nya, dan tidak ada jarak yang terlalu jauh bagi Tuhan untuk mengejar kita.
Kisah Hosea dan Gomer mengajarkan kita bahwa cinta Tuhan bukanlah cinta yang setengah-setengah. Tuhan tidak pernah menyerah pada Anda.Â
Seberapa sering Anda jatuh, seberapa dalam Anda merasa tidak layak, kasih Tuhan tetap ada untuk memulihkan dan membawa Anda kembali kepada-Nya. Â
Mari kita tanggapi kasih ini dengan hidup yang setia kepada-Nya. Jadikanlah kisah ini sebagai pengingat bahwa kita tidak pernah sendirian, bahwa selalu ada harapan dan pemulihan dalam pelukan kasih Tuhan yang tak bersyarat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H