Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Penulis - Host Foodie

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Instant Gratification: Kenapa Kita Suka Serba Cepat, Tapi Gampang Kecewa?

5 Januari 2025   16:00 Diperbarui: 5 Januari 2025   13:17 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belanja (Sumber: Unsplash/Clay Banks)

Apakah Instant Gratification Akan Menjadi Budaya Baru Konsumerisme?

Jika kita terus menerus mengutamakan kepuasan yang cepat dan tanpa hambatan, mungkin kita sedang menuju budaya konsumerisme yang semakin mengedepankan instant gratification.

Budaya belanja yang didorong oleh kebutuhan akan kepuasan instan, ditambah dengan teknologi yang memungkinkan kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dalam hitungan detik, semakin mendorong kita untuk menghindari segala sesuatu yang memerlukan waktu. 

Ini bukan hanya soal barang, tetapi juga soal layanan, hiburan, bahkan cara kita berinteraksi dalam hubungan pribadi.

Mungkin, di dunia konsumerisme yang semakin berkembang ini, kita akan menjadi lebih cemas dengan segala keterlambatan dan lebih terburu-buru dalam membuat keputusan.

Apakah ini berarti kita akan semakin terperangkap dalam budaya konsumerisme yang lebih serba instan, yang akhirnya mengarah pada rasa kecewa yang lebih sering?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun