Misalnya, jika penjual menunjukkan ketegangan atau kecemasan, kamu bisa mengambil pendekatan yang lebih lembut, sehingga tercipta suasana yang lebih saling menghormati. Ini bukan hanya soal mendapatkan harga terbaik, tetapi juga membangun hubungan yang baik dengan penjual, yang bisa berguna di kemudian hari, terutama jika kamu sering berbelanja di tempat yang sama.
Selain itu, memahami bahasa tubuh dapat menghindari kesalahpahaman dan meningkatkan kepercayaan diri dalam bernegosiasi. Dengan memperhatikan gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan nada bicara penjual, kamu bisa menyesuaikan strategi negosiasi dengan lebih tepat.Â
Seperti jika kamu merasakan bahwa penjual mulai merasa tidak nyaman atau menahan harga, kamu bisa memilih untuk menawarkan harga sedikit lebih tinggi untuk mencapai titik tengah yang memuaskan kedua pihak. Dengan cara ini, negosiasi tidak hanya menjadi soal "menang," tetapi lebih kepada pencapaian kesepakatan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H