Padahal, filter dan makeup bukan satu-satunya alasan orang menghargaimu. Kepribadian, kebaikan hati, atau pencapaianmu jauh lebih berarti daripada sekadar tampilan luar. Kamu nggak harus sempurna untuk diterima, kok.
Solusi:
Coba tantang diri sendiri untuk sesekali tampil apa adanya. Mulai dari hal kecil, seperti unggah foto tanpa filter. Kamu akan terkejut melihat bahwa dunia tetap menerima dirimu yang autentik.
3. Membandingkan Jalan Hidupmu dengan Orang Lain
Scrolling Instagram, kamu melihat teman posting foto liburan ke Eropa, sementara kamu masih sibuk di rumah. Langsung, deh, muncul pikiran, "Kenapa hidupku nggak semenarik dia?" Akibatnya, kamu jadi lupa bahwa hidup setiap orang punya jalannya masing-masing, dan progress kecilmu juga layak dirayakan.
Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuatmu merasa kurang terus. Padahal, kamu nggak tahu perjuangan atau masalah apa yang mereka hadapi di balik layar. Fokus pada dirimu sendiri, karena setiap langkah kecil yang kamu ambil adalah bagian dari perjalanan besar yang unik.
Solusi:
Ingat, hidup bukan lomba lari. Setiap orang punya waktu dan rutenya sendiri. Cobalah buat "daftar (list) mensyukur hal positif atau pencapaian kecil" untuk menghargai apa yang sudah kamu capai, sekecil apa pun itu. Pencapaian besar dimulai dari menghargai hal-hal kecil!
4. Terlalu Takut Bilang "Tidak"
Ada teman yang meminta bantuan, padahal kamu lagi sibuk atau nggak sanggup melakukannya. Tapi, daripada mengecewakannya, kamu tetap bilang, "Iya, deh." Akibatnya, kamu malah merasa terbebani dan menyalahkan diri sendiri. Kalau ini sering terjadi, mungkin kamu terlalu takut dianggap nggak peduli, padahal kamu juga butuh batasan.
Kebiasaan selalu mengiyakan semua permintaan hanya akan membuatmu kehilangan kendali atas hidup sendiri. Kamu nggak harus menyenangkan semua orang. Ingat, menghargai kebutuhanmu sendiri juga sama pentingnya.
Solusi:
Belajar berkata "tidak" dengan sopan tapi tegas. Misalnya katakan padanya, "Maaf, aku nggak bisa bantu kali ini, tapi semoga kamu bisa menemukan solusi lain." Kamu berhak menjaga waktu dan energimu tanpa merasa bersalah.
5. Mudah Merasa Terancam oleh Keberhasilan Orang Lain