Nah, ini dia tipe pengguna medsos untuk stalking orang. Siapa ayo yang punya second account untuk stalking dia? Punya masalah apa kemarin sampai-sampai masih keingat terus sama dia?Â
Biasanya akun privasi cenderung berbeda dengan akun publik.Â
Terlihat jelas kalau akun privat cenderung menggunakan nama samaran, biasan foto, maupun deskripsi akun yang terkesan privat.
5. Mengejar Hobi, Prestasi, atau Bisnis Usaha
Untuk tipe alasan yang satu ini, biasanya orang cenderung berambisi ketika ingin mengejar keterampilan di akun lain.
Misalnya, ada suatu kegiatan relawan yang mengharuskan peserta untuk mengunggah foto twibbon. Sebab konsepnya ada foto pribadi, nama, daerah, dsb, pengguna bisa memutuskan untuk membuat akun lain demi galeri kerelawanannya. Terkadang rasa ketidakpercayaan diri dapat menghantui mereka untuk tidak mem-branding diri sendiri.
Atau ada juga suatu organisasi yang ingin menyelenggarakan paid promote, di situlah jiwa-jiwa ambis siap untuk membantu dana usaha organisasi agar bisa terwujud. Dengan alasan punya banyak akun, orang juga dapat dipakai untuk tidak spam di kanal media pengikutnya.
Sebanyak-banyaknya akun media sosial yang kita miliki, tentunya balik lagi kepada pengguna. Kita perlu memerhatikan kembali data-data pribadi yang masuk ke dalam identitas media sosial.Â
Selain itu, kepercayaan sangat dibutuhkan dalam peranan kita sebagai pengguna media sosial. Jangan sampai ketika kita percaya status pesan tersebut sudah disebar ke media sosial, justru orang-orang menanggapi pesanmu dengan kondisi yang berbeda.