Mohon tunggu...
Tesa KristinFloren
Tesa KristinFloren Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 7

Ngevlog kegiatan harian dan penuli kisah diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peran Gadget dalam Membangun Generasi Berkualitas di Puspaga

31 Desember 2024   00:00 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:12 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pendahuluan

Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) merupakan program pemerintah Kota Surabaya yang bertujuan meningkatkan kualitas keluarga melalui pendidikan dan pelatihan. Dalam era digital saat ini, gadget memainkan peran penting dalam proses pembelajaran. Artikel ini membahas peran gadget dalam membangun generasi berkualitas di Puspaga.

Manfaat Gadget dalam Pendidikan

1. Akses informasi luas dan cepat.

2. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri.

3. Mengembangkan keterampilan digital.

4. Membantu pengembangan kreativitas.

5. Meningkatkan efisiensi proses belajar.

Tantangan Penggunaan Gadget

1. Ketergantungan berlebihan.

2. Konten tidak pantas.

3. Kurangnya pengawasan orang tua.

4. Gangguan kesehatan mata dan postur tubuh.

5. Pengaruh sosial media.

Strategi Puspaga dalam Mengoptimalkan Gadget

1. Pelatihan orang tua tentang penggunaan gadget yang bijak.

2. Pembelajaran digital melalui aplikasi pendidikan.

3. Pengembangan konten edukatif.

4. Pembatasan waktu penggunaan gadget.

5. Pemantauan aktivitas online anak.

Contoh Aplikasi Pendidikan di Gadget

1. Duolingo (bahasa).

2. Khan Academy (matematika dan sains).

3. ABCmouse (pendidikan dasar).

4. National Geographic Kids (sains dan lingkungan).

5. BrainPOP (pendidikan multimedia).

Kesimpulan

Gadget dapat menjadi alat pembelajaran efektif jika digunakan dengan bijak. Puspaga harus terus mengembangkan strategi untuk mengoptimalkan penggunaan gadget dalam membangun generasi berkualitas.

Referensi

1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

2. Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO).

3. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Surabaya.

Jumlah kata: 320 kata. Apakah Anda membutuhkan perubahan?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun