Mohon tunggu...
Sepfian Herdyanto
Sepfian Herdyanto Mohon Tunggu... -

The Man who is reaching for his Big Dreams ;)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dominasi Orang Tua: Kebaikan atau Kebebasan?

3 Januari 2010   07:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:39 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal tsb mudah ditafsirkan, bahwa sebenarnya bkn Anna lah yg menikah dgn suaminya yg skrg, namun ibunya.. Karena dia pasrah menyerahkan keputusan itu pd ibunya sedari awal..

Bukan mslh pernikahan saja, namun hampir semua aspek hidupny, seperti pendidikan,dll..

***

Intinya kehidupan adalah milik kita sndr, dan hanya kita lah yg berhak menentukan yg terbaik bagi dr kita.. Orang tua boleh memberikan kasih sayang dan 'penghidupan', namun masalah kehidupan, atau jalan hidup adalah di tangan kita sepenuhnya..

***

Anak-anakmu bknlah anak-anakmu
Mereka adalah anak2 kehidupan yg rindu akan dirinya sndr
Mereka trlahir melalui engkau, tapi bkn darimu
Meskipun mereka ada brsamamu, tapi mereka bkn milikmu

Pada mereka engkau dpt memberikan cintamu, tapi bkn pikiranmu
Karena mereka memiliki pikiran mereka sndr
Engkau bs merumahkan tubuh2, tapi bkn jiwa mereka
Karena jiwa2 itu tinggal di rumah hari esok, yg tdk pernah dpt engkau kunjungi meskipun dlm mimpi
Engkau bs menjadi sperti mereka, tp jangan coba menjadikan mereka spertimu
Karena hdp tdk brjalan mundur dan tdk pula berada di masa lalu
Engkau adalah busur2 tempat anak2mu menjadi anak2 panah yg hidup diluncurkan
Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia merenggangkanmu dgn kekuatanny sehingg anak2 panah itu dpt meluncur dgn cepat dan jauh
Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sbg kegembiraan
Sebab ketika ia mencintai anak2 panah yg terbang, maka ia jg mencintai busur yg telah meluncurkannya dgn penuh kekuatan


(Gibran)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun