Mohon tunggu...
Tanza Erlambang
Tanza Erlambang Mohon Tunggu... -

# Ever stay in several countries, and stay overseas until currently. ## Published several books, some of them are: Hurricane Damage on Coastal Infrastructures (ISBN: 978-19732-66273) dan Prahara Rupiah (ISBN: 979-95481-1-X)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Strategi Jitu Jokowi: Indonesia Pusat Industri Otomotif ASEAN

7 Januari 2016   23:09 Diperbarui: 8 Januari 2016   04:03 1888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto suasana di salah satu pabrik otomotif (Sumber: Rio Apinino, 2015)"][/caption]

 

Pada tulisan saya sebelumnya yang berjudul “Era Presiden Jokowi : Kita Eksportir Otomotif,” Kompasiana, 4 Januari 2016 (http://www.kompasiana.com/terlambang/era-presiden-jokowi-kita-eksportir-otomotif_56897da8b092738c105ba62b) mendapat tanggapan beragam. Ada yang mengomentari positif, sebaliknya ada juga yang appriori.

Bahkan ada Kompasianer yang meng-klaim bahwa ini adalah hasil kerja Presiden SBY. Benarkah? Rasanya terlalu naif, kalau masuk tahun kedua pemerintahan Jokowi, sektor otomotif masih dibayang bayangi oleh “policy” presiden SBY.

Tahun ini (2016), Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengestimasi ekport otomotif (utuh) akan naik 15%, dari 200 ribu unit menjadi 230 ribu unit. Angka luar biasa, 3 kali lipat bedanya dengan estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya sekitar 5%.

Bandingkan dengan era SBY yang “tak pernah” sama sekali “surplus” mengekspor otomotif. Lebih banyak impor dibandingkan ekspor. Pertumbuhan sektor otomotif hanya bertumpu pada pasar dalam negeri. Bahkan cadangan devisa terkuras, karena untuk memenuhi kebutuhan impor otomotif.

Pertumbuhan ekspor otomotif yang “spetakuler” ini tak lain adalah strategi jitu presiden Jokowi yang akan menjadikan Indonesia sebagai “Automotive Industry Hub”, pusat industri otomotif di Asia Tenggara.

Bahkan, menurut laporan Indonesian – Investment (http://www.indonesia-investments.com/business/industries-sectors/automotive-industry/item6047) bahwa “ambisi” presiden Jokowi tak hanya menguasai pasar ASEAN, tapi juga berkeinginan menjadikan Indonesia sebagai “a global production base for car manufacturing” penting.

Akankah terwujud? Mari kita simak.

 

Car Production Hub
Menjadikan Indonesia sebagai pusat industri mobil di Asia Tenggara adalah salah satu visi cerdas Jokowi. Sekarang, pasar ASEAN didominasi oleh Thailand dengan pangsa sebesar 43,5 %. Sedangkan Indonesia dibelakangnya, yaitu sebesar 34 %.

Kalau estimasi pertumbuhan ekspor benar, maka tahun ini, paling lambat tahun depan (2017), Indonesia sudah menguasai pasar ASEAN. Visi Jokowi otomatis akan tercapai sebelum beliau mengakhiri masa jabatannya.

Bagaimana menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi mobil global ?.

 

Regulasi
Untuk mengejar target, langkah pertama Jokowi adalah merampingkan birokrasi yang berhubungan dengan industri otomotif.

De-regulasi sektor otomotif telah menarik perhatian “Standard and Poor ,” sebuah lembaga pemberi rating iklim investasi negara negara di dunia. Lembaga ini telah meng-upgrade nilai birokrasi pemerintah dan investasi di sektor otomotif Indonesia.

Akibatnya, industri otomotif segera meng-ekspansi kapasitas pabriknya. Diantara merek mobil yang menambah investasi adalah Toyota, Suzuki, Mitsubishi, Honda, dan Daihatsu. Total investasi adalah AS$ 200 juta.

General Motor (GM) yang telah menutup pabriknya (era presiden SBY), sekarang siap melakukan produksi di Indonesia (era presiden Jokowi). Apakah ini karena kebijaksanaan SBY?

Peningkatan nilai investasi oleh “Standard and Poor ,” juga memiliki efek positif di sektor finansial. Lembaga keuangan internasional seperti IMF, Bank Dunia dan Bank Bank swasta internasional bersedia memberikan pinjaman murah kepada pabrik pabrik mobil yang beroperasi di Indonesia.

Pada tahun 2012, Indonesia menempati posisi ke 14 sebagai produsen mobil penting di dunia (lihat Tabel di bawah)

[caption caption="Indonesia menempati ranking 14 sebagai produsen mobil dunia (sumber: Frost & Sullivan, 2013)"]

[/caption]

Dengan asumsi bahwa pertumbuhan ekspor terus berkelanjutan dengan angka seperti sekarang, ditambah dengan permintaan dalam negeri seiring dengan peningkatan penghasilan, maka Indonesia akan menjadi 5 besar dunia sebagai pusat produksi mobil global.

Itu terjadi pada periode ke-2 pemerintahan Jokowi, kalau beliau terpilih kembali !!

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun