Mohon tunggu...
Fahmi Ulum
Fahmi Ulum Mohon Tunggu... Peternak -

Peternak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Khawatir

1 Februari 2014   12:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:16 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Belum bagaimana ?"

"Ya masih belum suka" dia jawab dengan agak ragu. "Untuk saat ini" dia menambahkan supaya ibunya tidak kecewa.

"Baguslah kalo begitu, berarti entar ujung-ujungnya suka kan ?" tanya ibunya mencandai

"Ya.. belum tentu" Jawabnya masih dengan ragu.

"Okelah.. nikmati saja dulu yang ada saat ini..! siapa tahu nanti ayahmu ingin pindah lagi" Jawab ibunya memancing.

"Ya.. siapa tahu?" Jawabnya ringan tidak terpancing

Ibunya menyadari kalau memang dibutuhkan waktu untuk adaptasi. Melihat dari caranya berbicara, dia tahu anaknya mengalami tekanan batin saat ini karena baru pertama kali meninggalkan kampung halamannya. Dia hanya berharapa suaminya juga ikut memahami keadaan ini.

"Besok sekolah ya..?" Tanya ibunya setelah beberapa saat diam.

"Hah..?" Daniar kaget mendengarkan perkataan ibunya.

"Iya.. kamu besok sekolah, hari ini setelah kerja ayahmu langsung mengurus kepindahan sekolahmu. Dan besok kamu bisa langsung masuk."

Inilah hal yang dicemaskannya. Dia harus mencari teman-teman baru sedangkan mencari satu teman saja tidak mudah. Dia khawatir jika nanti  kesulitan menyesuaikan diri dan sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun