Peran WWF dalam mencegah perdagangan illegal satwa liar:
1. Peran WWF sebagai motivator
     Kerjasama WWFIndonesia Program Tesso Nilo di Riau diluncurkan pada tahun 2004 dalam memonitor keberadaan dan status hutan bernilai konservasi tinggi di provinsi Riau.WWF-Program Tesso Nilo berjuang untuk melestarikan Hutan Tesso Nilo dan menjadikannya sebagai contoh bentang alam hutan dataran rendah Sumatera yang luas dan merupakan salah satu dari 200 Ecoregion WWF Global.
2. peran WWF sebagai komunikator
     Pada tahun 2006 WWF bersama BKSDA melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan yang berada di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo yaitu PT. Inti Indosawit Subur, PT. Musim Mas, dan PT. Riau Pulp and Paper dan telah bekerjasama dalam pengoprasian teknik Flying Squad menggunakan gajahgajah latih untuk menggiring gajah liar keluar dari area perusahaan.
3. Peran WWF sebagai perantara
     WWF Indonesia memfokuskan upaya mereka pada kejahatan terhadap satwa liar di wilayah utara Sumatera dan Kalimantan, mengoperasikan tim patroli serta meningkatkan kapasitas dan kesadaran pemerintah. WWF Indonesia adalah salah satu kelompok masyarakat sipil terbesar di Indonesia dan bekerja dalam bidang kejahatan terhadap satwa liar di empat bidang utama.
4. Peran WWF sebagai organisasi
     bekerja di Indonesia sejak awal 1960-an sebagai Country Program dari WWF Internasional yang bemitra dengan Departemen Kehutanan, untuk upaya perlindungan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam Indonesia. Kerjasama WWF- Indonesia Program Tesso Nilo di Riau diluncurkan pada tahun 2004 untuk memonitor keberadaan dan status hutan bernilai konservasi tinggi di provinsi Riau. Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Gajah secara nasional sudah tersedia hasil lokakarya yang menjanjikan yang telah diadakan WWF Indonesia dengan menggalang aksi nasional untuk mendukung perlindungan gajah dan Mengimplementasi dari strategi dan rencana ini akan menjadi solusi terhadap permasalahan konflik manusia-gajah khususnya di Riau.
Jika dulu perdagangan ilegal satwa dilindungi dilakukan secara terbuka di pasar konvensional, kini perdagangan ilegal tersebut banyak dilakukan melalui media sosial. Metode ini dipilih karena lebih ekonomis dan minim resiko. Kejahatan ini dapat didefinisikan sebagai kejahatan dengan resiko rendah, nilai tinggi, yaitu resiko yang rendah bagi pelakunya tetapi sangat menguntungkan. Kemudahan mengunduh dan mengakses situs online serta memalsukan identitas para pedagang mempersulit pencegahan perdagangan hewan di situs online. Perdagangan satwa liar juga meningkat karena maraknya komunitas hobi memelihara satwa sehingga membuka peluang perdagangan satwa dimasyarakat.
Artikel ini sebagai salah satu syarat Tugas II Mata  kuliah Organisasi Internasional dengan Dosen Pengampu: Fadlan Muzakki, S.IP., M.Phil., LLM.