Seketika Almika memandang ke atas. Ke arah langit. Serta seekor burung elang tiba- tiba melintas, di antara bangunan rutan, sembari menghasilkan suara khasnya.
" Nah, terdapat burung elang melalui, om. Jika nurut Mika, om wajib dapat seperti burung itu. Yang namanya elang, senantiasa terbang sendirian, tanpa butuh kawan. Beda betul sama bebek, yang senantiasa berjalan dengan berbondong- bondong," kata Almika lagi, sembari alihkan pemikirannya dengan menatapku. Tajam. Memotivasi. Tanpa menggurui.
Catatan: Terasikip.com (Komunitas Terasikip Universitas Negeri Malang - UM)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!