Mohon tunggu...
Terasikip
Terasikip Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Terasikip.com - Membaca, Merawat Ingatan, Meneguhkan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rudy, Basri, dan Dino

19 Juli 2022   19:36 Diperbarui: 19 Juli 2022   19:44 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehabis bermacam- macam doa yang biasa dilantunkan berakhir, saya juga bergerak buat keluar masjid. Dikala seperti itu mataku memandang Rudy. Duduk di sudut kanan bagian balik masjid. Menundukkan mukanya dengan kedua tangan menengadah.

Lama- lama, saya duduk di dekatnya, tanpa mengusik keasyikannya melaksanakan ritual keagamaan. Saya perhatikan, butir demi butir air dari matanya berjatuhan. Menimpa kain sarungnya. Pahamlah saya, betapa anak muda tersebut tengah memohonkan pengampunan diri kepada Sang Maha Pengampun.

Lumayan lama saya berdiam diri, duduk di samping bagian agak balik dari posisi Rudy, sampai anak muda itu menuntaskan aktivitas batinnya.

Begitu melihatku terletak di dekatnya, Rudy otomatis menggeser sedikit tubuhnya. Serta memelukku dengan kencang. Tubuhnya bergetar. Bergemuruh khalwat batinnya yang terdalam.

" Terimakasih banyak, om. Rudy tidak ketahui wajib bilang apa sama om. Berkat arahan om, Rudy dapetin pengalaman yang luar biasa indahnya ini," kata ia dengan suara penuh haru, seraya terus menatapku.

" Teruslah bersyukur serta berterimakasihlah kepada Allah, Rud. Ia yang memberimu anugerah berkat kemantepan tekadmu," jawabku, sembari menepuk bahunya.

" Jujur ya, om. Inilah awal kali dalam hidup Rudy laksanain solat. Artinya, solat yang cocok dengan tata triknya. Bukan yang asal jungkat- jungkit aja," ucap Rudy, masih dengan suara terbata.

" Alhamdulillah. Terus aja bersyukur atas anugerah ini ya, Rud. Inshaallah, kalian bakal memiliki kemantepan iman," sahutku, serta mengajaknya meninggalkan masjid buat kembali ke kamar.

Dikala merambah blok tempat kami menempuh penahanan, sebagian tamping kebersihan yang sudah mengawali aktivitasnya, nampak memandangi Rudy dengan sorot mata keheranan.

" Tidak salah ini, Rudy. Kalian beneran habis dari masjid? Kayaknya hari ini bakalan hujan seharian deh, gara- gara kalian solat," celetuk salah satu tamping kebersihan kepada Rudy.

Anak muda berstatus napi permasalahan penggelapan mobil bosnya yang berjalan di sampingku itu, cuma tersenyum. Sama sekali tidak menghasilkan sahutan apapun atas celetukan yang ditunjukan kepadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun