8. Mayor Udara Suyono, adalah seorang perwira militer yang memiliki peran penting dalam sejarah militer Indonesia. Ia dikenal sebagai Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Udara. Dalam konteks sejarah, Mayor Suyono terlibat dalam peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Indonesia, terutama selama periode ketegangan politik dan militer pada tahun 1965, yang berkaitan dengan Gerakan 30 September (G30S).
Aluurrr Cerita Dan Rangkuman :
*Pendahuluan
 Film Pengkhianatan G30S/PKI, dalam arahan sutradara Arifin C. Noer, merupakan salah satu film paling kontroversi dan populer dalam sejarah perfilman Indonesia. Produksi tahun 1984 ini mengangkat peristiwa-peristiwa pada 30 September 1965, di mana PKI melakukan kudeta yang gagal dan menculik tujuh jenderal Angkatan Darat. Dalam film ini, penonton diajak memahami latar belakang, tindakan, serta konsekuensi dari pemberontakan tersebut.
* Sinopsis Singkat
Film ini dibuka dengan gambaran situasi politik Indonesia pada tahun 1965, di mana terdapat ketegangan yang semakin meningkat antara pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Soeharto dan PKI. PKI merencanakan penculikan tujuh jenderal yang mereka anggap sebagai penghalang bagi ambisi merebut kekuasaan dengan menculik para jenderal tersebut dan menyerahkan mereka pada nasib. Irama dramatis dan kekerasan yang terjadi pada kudeta itu digambarkan dengan serangkaian adegan.
*Latar Belakang Sejarah
Perlu diberitakan/ disebutkan konteks historis yang terjadi pada saat itu. Tahun 1965 merupakan tahun yang penuh ketegangan di Indonesia, di mana perbedaan ideologi antara komunisme, sosialisme, dan kapitalisme sangat tajam terlihat. PKI merupakan salah satu partai komunis terbesar di luar Uni Soviet dan China yang berusaha untuk memperluas pengaruhnya di Indonesia. Akan tetapi, pemerintah dan Angkatan Darat melihat PKI sebagai ancaman yang harus dihilangkan.
Film ini tidak hanya menggambarkan peristiwa kudeta, tetapi juga berfungsi sebagai alat propaganda yang kuat bagi pemerintah Orde Baru. Melalui narasi yang dibangun dalam film, PKI digambarkan sebagai pengkhianat bangsa yang harus dihadapi dengan tindakan tegas.