Mohon tunggu...
Atep Mugni
Atep Mugni Mohon Tunggu... Desainer - Penulis Genmugn.my.id

Seorang penulis di www.genmugn.my.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kepingan Bintang yang Hilang | Purnamasari

8 Juni 2020   15:10 Diperbarui: 8 Juni 2020   15:15 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Disaaat kamu menerimaku dalam hidup, menemani setiap harimu, dalam ruang dan waktu. Hari-hariku sungguh berbeda setelah kehadiranmu, kamu menyemangati hidupku.

Tiga bulan sudah berlalu, kabar gembira aku dengar darimu. Akhirnya kamu mengandung anak dari buah hasilku, oh purnamasari sungguh bahagia hatiku mendengar kabar tersebut. Untuk merayakannya aku mengajakmu berlibur ke luar negeri, pergi mengelilingi dunia, berkunjung ke negara-negara yang kamu inginkan. 

Salah satunya ialah prancis, negara yang terkenal dengan menara eifelnya. Iya, kamu selalu menginginkan datang kesana dan mengunjungi kota paris untuk berfoto di menara eifel. 

Ketika berkunjung kesana terlihat gembira serta tak sabar untuk langsung menuju kota paris, kota yang terkenal dengan menara yang menjulang ke langit.

Kejadian yang tak terduga menimpamu, ketika sedang asik berfoto di bawah menara eifel sebuah peluru menyasar tepat ke perutmu. Terlihat polisi yang patah hati mengarahkan senapan ke arahmu. Aku seperti tersambar petir, melihatmu. Tak ada yang bisa dilakukan, hanya sanggup terdiam tak berdaya dengan apa yang aku lihat.

"Ini balasanku atas sakit hati" ucap polisi itu

Ambulan pun berdatangan dengan suaranya yang khas, namun di perjalanan ke rumah sakit kamu menghembuskan nafas terakhir dengan senyuman di bibir, begitu juga dengan buah hati yang ada di perutmu tak bisa diselamatkan sama sekali. Semuanya hilang dalam hidupku.

Aku harus bagaimana berjalan tanpa kamu purnamasari, andai aku diberi kesempatan untuk memelukmu sekali lagi. Akan aku jaga dirimu di sisiku, tidak akan aku biarkan orang lain menyakitimu. Kini aku tak seimbang tanpamu purnamasari. Hari-hariku kini tak tentu arah purnamasari, tak ada arah tujuan untuk hidupku, harus bagaimana aku tanpamu, aku tak berdaya.

Aku berdo'a setiap malam dengan do'a yang sama:
"Ya.. tuhan apa salahku? sehingga engkau mengambilnya".
"Ya.. tuhan kenapa kamu mengambilnya".
"Ya.. tuhan aku tidak bisa tanpanya".
"Ya.. tuhan harus bagaimana tanpanya?".
"Ya.. tuhan kembalikan, yang selama ini menemaniku".
"Ya.. tuhan bagaimana hidupku tanpanya?"

Ditengah do'aku muncul cahaya yang sangat terang. Tuhan pun menjawab do'aku
"Lanjutkan hidupmu, beribadah dengan giat, berdo'a selalu untuknya"
"Ikhlaskanlah, lapangkan dadamu, bintangmu telah tenang di sini".
"Jangan kamu khawatirkan bintangmu, karena sudah dijaga di sini".

Mendengar jawaban itu aku mulai tenang purnamasari, hari-hariku mulai kembali seperti biasa. Pergi bekerja ke perusahaan yang aku dan kamu rintis dari bawah, perusahaan desain grafis yang bernama BintangArt Design.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun