Mohon tunggu...
Atep Mugni
Atep Mugni Mohon Tunggu... Desainer - Penulis Genmugn.my.id

Seorang penulis di www.genmugn.my.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kepingan Bintang yang Hilang | Purnamasari

8 Juni 2020   15:10 Diperbarui: 8 Juni 2020   15:15 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ada apa ini? Kenapa wanita tersebut memanggil namaku dalam do'anya?" ujarku

Aku bingung saat itu purnamasari, menyaksikan apa yang aku lihat dan aku dengar. Kilat petir itu pun datang kembali, dan kamu tau apa yang aku lihat purnamasari? Ternyata wanita tersebut kamu, iya kamu purnamasari. Tak percaya tadinya namun itu memang kamu, kilat yang kedua memperjelas muka dari sosok wanita tersebut.

Kejadian itu membuatku tersadar purnamasari, dan terheran-heran karena tubuhku sudah tak di dalam lembah itu. Ternyata semut-semut itu menolongku seketika aku tak sadarkan diri, membawa tubuh ini dari dalam lembah, bukan hanya itu purnamasari semut-semut itu juga mengobatiku sehingga aku bisa berjalan normal kembali. Semua luka dalam tubuhku sudah tak berbekas, semuanya hilang.

"Cepat.. kejar bintangnya, itu ditakdirkan untukmu" ucap semut itu purnamasari

Kemudian aku bergegas kembali dan berlari kencang untuk mengejar bintang itu purnamasari, energi baru, semangat baru, harapan baru muncul seketika setelah semua kejadian itu terjadi. 

Tak terasa aku mulai mengejar warga sekitar kampungmu, brimob, tentara, dan polisi itu yang sudah jauh di depan. Kini semakin dekat dengan bintang itu purnamasari, hingga akhirnya di sebuah belokan aku mendapatkannya. 

Aku tangkap dan aku pegang dengan erat agar tak terlepas kembali, sambil berlari ke rumahmu, aku masukan bintang itu ke dalam saku agar tak terlihat oleh yang lainnya.

Ternyata polisi itu melihatnya "Dia mendapatkannya -- mendapatkanya".

Semuanya mulai kacau purnamasari, polisi, tentara, brimob, dan warga di sekitar kampungmu saling bekerja sama untuk mengejarku. Suasana seperti perang dunia ke-dua yang aku rasakan, banyak senapan, tank baja, pesawat tempur, mobil perang dan warga yang membawa bambu runcing. 

Sehingga tak memungkinkanku untuk terus berlari, hingga aku stopkan mobil yang sedang melaju dengan paksa lalu aku ambil alih. Dengan mobil itu aku bisa sampai ke rumahmu dengan selamat.

Terlihat senyum manismu telah menunggu di depan rumah, dengan sapa hangat tertuju padaku. Disinilah purnamasari, awal cerita aku dan kamu dimulai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun