Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Konteks Kehutanan dalam Survey Resiko Global 2025

23 Januari 2025   14:51 Diperbarui: 23 Januari 2025   14:51 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan dalah setiap upaya, pekerjaan, kegiatan, dan tindakan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai dan/atau dibuktikan dapat membahayakan keselamatan bangsa, keamanan, kedaulatan, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan kepentingan nasional di berbagai aspek baik ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya maupun pertahanan dan keamanan.

Beberap poin yang terkait dengan hasil survei resiko global sebagai perhatian oleh kita diantaranya adalah:

  • Bencana Lingkungan; Hal ini perlu menjadi perhatian mengingat Indonesia berada di jalur utama dampak cuaca ekstrem, seperti banjir dan kebakaran hutan. Polusi dan kelangkaan sumber daya alam juga menjadi ancaman besar.

  • Polarisasi Sosial; Tantangan ini bisa muncaul karena adanya ketimpangan ekonomi serta konflik sosial yang dapat memperburuk stabilitas politik dan sosial, terutama dalam menghadapi perubahan demografi.

  • Kerentanan Geoekonomi; Ketergantungan pada ekspor sumber daya alam membuat Indonesia rentan terhadap ketegangan perdagangan global dan konsentrasi sumber daya strategis. Swasembada pangan, energi, air akan menjadi kunci ke depan.

  • Risiko Teknologi; Dengan adopsi teknologi yang pesat, risiko misinformasi dan penyalahgunaan teknologi AI juga menjadi perhatian. Perlu penyaadartahuan setiap elemen masyarakat agar misinformasi yang dapat memecah persatuan bangsa dapat dicegah atau dihindari.

Secara umum laporan WEF 2025 menekankan perlunya kerja sama multilateral yang lebih kuat, peningkatan kapasitas domestik untuk mitigasi bencana, dan pemanfaatan teknologi yang bertanggung jawab untuk memperkuat daya tahan global dan nasional.

Mangrove Berau (dokpri)
Mangrove Berau (dokpri)

Dalam konteks kehutanan, laporan Global Risks Report 2025 menyoroti beberapa aspek yang terkait dengan risiko lingkungan dan keanekaragaman hayati. 

Poin-poin utama terkait isu kehutanan diantaranya adalah terkait hilangnya Keanekaragaman Hayati dan Keruntuhan Ekosistem. Kehancuran ekosistem akibat deforestasi dan konversi lahan dianggap sebagai salah satu risiko lingkungan yang signifikan. Dampak ini mencakup kerugian pada keanekaragaman hayati dan degradasi fungsi ekosistem, baik di daratan maupun lautan.

Selain itu adalah Risiko Terhadap Pangan dan Air: Deforestasi dapat mengganggu siklus air, yang pada gilirannya memengaruhi ketersediaan air untuk irigasi dan pasokan air minum, serta meningkatkan risiko kelangkaan sumber daya alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun