Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Agroforestri Ganyong untuk Ketahanan Pangan dan Makan Bergizi Gratis

30 Desember 2024   11:08 Diperbarui: 31 Desember 2024   08:19 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi umbi ganyong (Shutterstock/Maharani afifah)

Tanaman ini memang kurang populer. Sejenis umbi-umbian namun kurang dikenal. Waktu pertama melihat tanaman ini bahkan sempat saya kira lengkuas, karena daunnya mirip dan saat dipanen umbinya juga mirip seperti bumbu dapur.

Ternyata Ganyong sangat potesial untuk sumber pangan dan gizi. Umbi Ganyong dapat menjadi sumber pangan pengganti nasi karena kandungan pati (karbohidrat) yang tinggi. Umbi ini juga kaya dengan protein, kalori, lemak, vitamin C, vitamin B1, fosfor, kalsium dan zat besi.

Ganyong bisa tumbuh di bawah tegakan dan sangat potensial untuk menunjang program ketahanan pangan untuk diversifikasi gizi dan pangan. Tampaknya sampai saat ini Ganyong belum diusahakan secara serius dan intensif.

Tanaman Ganyong | infotani.com 
Tanaman Ganyong | infotani.com 

Ganyong tumbuh baik pada daerah dengan distribusi curah hujan 1000-1200 mm per tahun. Toleran terhadap kelebihan kadar air (tetapi tidak tahan jenuh air) dan kuat di bawah naungan. Pertumbuhan normal terjadi pada suhu di atas 10 oC, tetapi dapat melalui suhu tinggi 30-32 oC. 

Ganyol tumbuh sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan laut. Tumbuh subur pada berbagai macam tanah, termasuk tanah marginal bagi kebanyakan tanaman umbi. Tanah yang disukai adalah lempung berpasir dan kaya humus. Tanaman ini toleran terhadap interval pH 4,5-8,0. (International Plant Names Index, 2024).

B.Hammel (USDA)
B.Hammel (USDA)

Pertama kali mengenal Ganyong adalah saat main ke kampung simbah di Kebumen. Tanaman ini banyak ditanam di kebon pekarangan. Direbus dan dimakan begitu saja dengan campuran parutan kelapa. Gurih dan mengenyangkan.

Perlu gebrakan besar agar demam Ganyong menggema dan pasar akan sumber panganan dari bahan ganyong ini tercipta. Ganyong bisa dibuat menjadi tepung dan cukup banyak di pasaran.  Pati Ganyong ini dapat digunakan dalam pembuatan berbagai jenis makanan, kue, soun, lem, dll.

Mengutip dari berbagai jurnal ternyata Ganyong sangat baik untuk mengobati luka lambung. Ganyong mengandung polifenol dan flavanoida yang bermanfaat menyembuhkan luka lambung. Caranya mengkonsumsinya ganyong dapat dijadikan tepung, lalu dimasak dengan air tambahkan gula merah serta sedikit garam.

Kandungan pati dalam ganyong dengan mudah dicerna oleh tubuh, sehingga membuat umbi ini dapat melancarkan pencernaan dan kesehatan usus. Bubur ganyong baik untuk mengatasi diare serta gangguan perut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun