Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Potret Ketangguhan Perempuan Lembah Napu dalam Secangkir Sarabba

13 September 2024   21:54 Diperbarui: 13 September 2024   22:22 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain sebagai pembuat Sarabba, ternyata perempuan juga mengambil peran dalam pemasaran Sarabba. Di berbagai pasar tradisional dan acara-acara lokal di Sulawesi Tengah, perempuan sering terlihat menjual Sarabba, baik dalam bentuk siap minum maupun dalam kemasan bubuk instan yang bisa dibuat di rumah. Perempuan tidak hanya menjual produk ini secara langsung di pasar, tetapi juga mulai merambah ke pemasaran online untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.

Kakao Lembah Napu (dokpri)
Kakao Lembah Napu (dokpri)

Penelitian oleh Rahman (2019) menunjukkan bahwa dengan semakin populernya e-commerce, banyak perempuan di Sulawesi Tengah yang mulai menggunakan media sosial dan platform digital untuk menjual Sarabba secara daring. Hal ini membantu meningkatkan pendapatan keluarga mereka dan memperluas jangkauan pemasaran Sarabba ke luar daerah, bahkan hingga ke luar negeri.

Selain itu, perempuan juga berperan dalam promosi Sarabba sebagai produk tradisional khas Sulawesi Tengah. Melalui acara-acara budaya dan festival, perempuan seringkali menjadi duta yang memperkenalkan minuman ini kepada wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Mereka menggunakan narasi budaya dan sejarah lokal untuk menarik minat konsumen terhadap minuman tradisional ini.

Meskipun perempuan memiliki peran besar dalam pembuatan dan pemasaran Sarabba, mereka masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah akses terhadap bahan baku berkualitas yang tidak selalu tersedia .
Beberapa bahan, seperti jahe dan kayu manis, bisa menjadi sulit didapatkan pada musim-musim tertentu atau mengalami kenaikan harga yang signifikan. Hal ini seringkali menjadi hambatan dalam menjaga kualitas dan kuantitas ketersediaan Sarabba dari Lembah Napu di setiap waktu.

Selain itu, tantangan dalam pemasaran juga muncul. Perempuan yang terlibat dalam pemasaran Sarabba, khususnya di pasar digital, seringkali kurang memiliki pengetahuan tentang strategi pemasaran digital yang efektif. Studi oleh Mustika (2020) menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan dalam hal literasi digital di kalangan perempuan pengusaha mikro di Sulawesi Tengah, sehingga mereka kesulitan untuk mengoptimalkan platform online dalam memperluas jaringan pemasaran mereka.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, masih diperlukan upaya pemberdayaan perempuan, terutama yang terlibat dalam pembuatan dan pemasaran Sarabba. Pelatihan tentang pengelolaan bisnis, pemasaran digital, dan akses ke pasar yang lebih luas bisa menjadi langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan di sektor agroforestri.

Organisasi lokal dan pemerintah perlu memberikan dukungan berupa pelatihan keterampilan, modal usaha, serta akses terhadap jaringan pemasaran yang lebih luas.

Selain itu, upaya pelestarian tradisi pembuatan Sarabba juga perlu dilakukan. Ini bisa dilakukan melalui pendidikan kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga warisan budaya, termasuk dalam hal pembuatan minuman tradisional.

Peta desa Siliwanga (dokpri)
Peta desa Siliwanga (dokpri)

Melibatkan perempuan dalam program-program pelestarian budaya, seperti festival Sarabba atau pelatihan pembuatan Sarabba, juga bisa menjadi salah satu cara untuk memperkuat peran mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun