Mengikuti rombongan teman -- teman dari Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu dan Forest Program III, saya memulai perjalanan ke desa Sedoa dari Kota Palu, Ibu Kota Sulawesi Tengah. Sebenarnya banyak desa yang saya kunjungi namun saya akan cerita satu desa dimana secangkir Sarabba panas ini berasal.
Butuh waktu sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Palu menuju desa Sedoa di Lembah Napu. Itu pun kalau tidak mampir dulu, karena sebelum sampai ke kampung Sedoa sebaiknya kita wajib singgah ke Danau Tambing. Salah satu tempat eksotis di Taman Nasional Korea Lindu yang sayang bila dilewatkan. Jadi otomatis waktu tempuh perjalanan anda akan bertambah.
Lembah Napu (Napu Valley) adalah sebuah lembah yang meliputi wilayah desa Sedoa, Wuasa, Wanga, Siliwanga dan Watutau di kecamatan Lore Utara dan Lore Peore, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Lembah ini merupakan wilayah penyangga dari Taman Nasional Lore Lindu dan berjarak sekitar 105 kilometer dari Kota Palu.
Lembah Napu merupakan tempat peninggalan megalitikum berupa batu-batu besar yang memuat misteri kejayaan suku Napu, Besoa, dan Bada, yang ada di Kabupaten Poso. Disini siang harinya terasa cukup panas namun malam harinya terasa begitu dingin.
Di desa Sedoa saya bertemu dengan beberapa Kelompok Masyarakat yang mengembangkan agroforestry dan rehabilitasi untuk hutan rakyat di daerah penyangga konservasi.Yang menarik adalah adanya kelompok perempuan yang turut aktif dalam upaya penguatan ekonomi keluarga. Salah satunya memalui pembuatan produk olahan hasil agroforestry yang memiliki nilai pasar. Seperti Sarabba yang sedang saya nikmati saat ini.
Peran perempuan dalam pembuatan dan pemasaran Sarabba memang sangat penting, terutama dalam menjaga kualitas dan kelestarian tradisi pembuatan minuman ini. Mungkin ini juga yang menjadi alasan utama kelompok Perempuan desa Sedoa memilih Sarabba sebagai produk unggulan yang dikembangkan oleh mereka.
Peran perempuan dalam pembuatan Sarabba tidak dapat dipisahkan dari pengetahuan mereka tentang rempah-rempah lokal yang digunakan. Pengetahuan tentang tanaman obat dan manfaat jahe dalam Sarabba menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran kunci dalam menjaga kualitas minuman ini sebagai minuman Kesehatan, (Kasim, 2021).