Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dapatkah Hutan menjadi Media Pemulihan Ekonomi yang Inklusif, Tangguh dan Berkelanjutan?

20 Juni 2023   11:54 Diperbarui: 22 Juni 2023   10:03 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arboretum Manggala Wana Bakti (Foto Khulfi)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia di kuartal II 2020 mengalami kontraksi atau tumbuh negatif 5,32% secara year on year. Dibanding kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2020 adalah minus 4,19%. Meski demikian, masih ada sektor yang tetap tumbuh di tengah kondisi ekonomi yang minus. Yakni, sektor pertanian termasuk kehutanan di dalamnya, informasi dan komunikasi, serta pengadaan air.

Pandemi covid-19 telah mengajarkan kita semua bahwa pembangunan ekonomi hijau telah menjadi kebutuhan di negeri ini. Sektor-sektor kerakyatan berbasis hutan dan lahan terbukti mampu menjadi benteng perekonomian nasional yang mampu bertahan menopang sektor lainnya.

Laporan FAO-PBB, The State Of The World's Forests 2022, menyebutkan bahwa Kehidupan manusia menghadapi berbagai ancaman global. Ini termasuk pandemi dan kesulitan ekonomi, kerawanan pangan, kemiskinan, perubahan iklim, konflik, degradasi lahan dan air, dan hilangnya keanekaragaman hayati. 

Dunia membutuhkan solusi berskala besar yang hemat biaya dan merata serta dapat dilaksanakan dengan cepat, dan hutan dan pohon memiliki potensi yang jelas. Masyarakat dapat memanfaatkan hutan dengan lebih baik dan pohon untuk sekaligus melestarikan alam, lebih baik menyediakan untuk kesejahteraan manusia, dan menghasilkan pendapatan, khususnya bagi masyarakat pedesaan.

Capaian Perhutanan Sosial hingga 19 Mei 2023 (Sumber: KLHK)
Capaian Perhutanan Sosial hingga 19 Mei 2023 (Sumber: KLHK)

Belajar dari pengalaman kontraksi ekonomi Indonesia di saat pandemi dan bagaimana banyak teori lainnya menyebutkan bahwa hutan bisa menjadi media pemulihan ekonomi yang efektif, maka sudah pas jika Presiden menerbitkan intruksi tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem pada Juni 2022 yang didalamnya memuat starategi pemberian akses kelola dan peningkatan kapasitas kelompok usaha perhutanan sosial dan multiusaha kehutanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun