Dulu kerap turis mancanegara yang kesini. Adanya pandemi Covid-19 yang melanda dua tahun terakhir ini membuat pariwisata ke lembah behoa seperti tiarap cerita mereka.
Suara serangga malam, hembusan angin lembah Behoa, diiringi rintik hujan membuat malam di desa Doda menjadi mengesankan.
Keesokan paginya, kami semua kembali ke Pokokea. Melewati jalan setapak sedikit menanjak dari jalan utama desa, kami sampai disebuah hamparan yang fantastis. Disini paling banyak terdapat Kalamba atau semacam tong batu.
Sempat saya berimajinasi mungkin ini dulunya adalah gelas-gelas minum para raksasa dari luar angkasa, atau pemandian para raja dan bangsawan, atau mungkin wadah penguburan.
Cerita bang Hendry, Kalamba dapat ditemukan di beberapa tempat di Lembah Behoa dan Bada dan memiliki bentuk serta ukuran bervariasi. Beberapa memiliki satu lubang di tengahnya, sementara lainnya memiliki dua lubang dan kadang ada tutupnya.
"Menurut kepercayaan orang tua dulu, Kalamba digunakan sebagai bak berendam untuk para petinggi atau raja." Tuturnya