Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Diplomasi Kopi, dari Hutan Nagari sampai ke Luar Negeri

10 Januari 2019   16:32 Diperbarui: 20 Januari 2022   21:28 1571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hamparan sawah yang siap dibajak dan deretan rumah dengan atap bergonjong menjadi panorama awal saat memasuki wilayah kecamatan Payung Sekaki. Selanjutnya jalan berbatu akan kerap dijumpai saat menuju lokasi hutan nagari.

Dokpri
Dokpri
Anda pasti tahu karya sastra Angkatan Balai Pustaka berjudul "Si Doel Anak Betawi" yang ceritanya populer lewat sinetron di TV itu? dari nagari di Kecamatan Payung Sekaki inilah penulisnya, Aman Datuk Madjoindo, lahir dan dibesarkan.

Sampai di hutan nagari Sirukam, kami bertemu dengan masyarakat desa yang bahu membahu menanam serei, kayu manis, kopi, pohon petai, pinus dan mahoni pada bagian kawasan hutan negara yang terdegradasi.

Tanaman Serai (Dokpri)
Tanaman Serai (Dokpri)
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Secara harfiah tidak selamanya kawasan hutan berisi pohon-pohon yang lebat. Mungkin itu dulu. Saat ini bagian-bagian tertentu dalam kawasan hutan yang sudah kritis, akibat illegal logging dan kebakaran di masa lalu, harus ditumbuhkan kembali.

Melalui hutan nagari, masyarakat desa di Sumatera Barat diajak menjadi pemeran utama dalam mengelola hutan negara. Siapa sangka Nagari Sirukam di Sumatera Barat ini merupakan bagian hulu dari DAS Indragiri Rokan yang mengalir ke arah Provinsi Riau.

Melihat mayoritas ibu-ibu di nagari Sirukam menjadi aktor dalam kegiatan menanam kembali hutan di tingkat tapak, tentunya bisa menjadi cerita yang menarik tentang bagaimana perempuan dalam budaya matrilineal seperti di Minangkabau ini, berperan dalam menghijaukan bumi sekaligus memperkuat ekonomi keluarga.

Berat. Kau tidak akan sanggup. Biar saya saja.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Beranjak dari Nagari Sirukam, kami melaju ke Nagari Aia Dingin. Melewati keindahan kebun teh di daerah Alahan Panjang dan panorama syahdu Danau Diatas-Dibawah, maka sampailah kami di basecamp koperasi kopi Solok Radjo.

Terdapat dome (rumah pengering kopi) yang terbuat dari terpal plastik bening tempat biji kopi yang telah dikupas dijemur dan diangin-angin serta dan pulper house.

Kami bertemu dengan salah seorang pengurus koperasi, Teuku Firmansyah. Menurutnya produksi Kopi Solok masih bisa dibilang sedikit, yakni hanya 6 ton per tahunnya. Sementara kebutuhan pasar sangat besar. Rasa kopi Solok yakni arabika sangat diminati oleh pencinta kopi. Solok Radjo juga sudah memiliki beberapa pelanggan di luar negeri, seperti Australia, Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Produk olahan mereka yang terkenal ialah melalui honey process yaitu Labah Rimbo dan  Limau Cirago. Koperasi ini lebih sering menjual kopi yang sudah semiwashed atau belum disangrai. Hal ini karena kebanyakan kedai kopi memilih untuk melakukan roasting kopi sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun