Beberapa contoh indikator tambahan yang mungkin bisa menjadi perhatian dalam kerangka pencapaian TPB/SDGs oleh bidang Kepemudaan diantaranya seperti : 1) Jumlah organisasi pemuda pecinta alam pada tiap Kota/Kabupaten/Provinsi; 2) Jumlah Sekolah yang memperoleh penghargaan Adiwiyata; 3) Jumlah peserta/ jumlah pelatihan pendidikan lingkungan; 4) Jumlah kegiatan kepeloporan/ Pramuka; 5) Jumlah Kader Konservasi; 6) Jumlah sekolah yang memiliki muatan lokal tentang konservasi/pendidikan lingkungan; 7) Jumlah komunitas peduli lingkungan (satwa, flora, sampah dll); 8) Jumlah fasilitas kepemudaan yang ramah lingkungan; 9) Jumlah fasilitas kepemudaan yang mendukung aktivitas pecinta alam; 10) Jumlah media informasi yang memiliki gaya hidup ramah lingkungan; dan masih banyak lainnya; 11) Jumlah kelompok pemuda tanggap bencana; 12) Jumlah pendidikan vokasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan; serta masih banyak lainnya.
Visi pemuda Indonesia haruslah menjadi bagian dari keadilan global, dimana upaya pelestarian ekosistem lautan dan ekosistem daratan -- khususnya hutan, serta gaya hidup ramah lingkungan, menjadi kunci dari peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan sosial. Urgensi pembangunan kepemudaan dan lingkungan hidup di Indonesia memang harus diperjuangkan untuk kepentingan publik bahkan politik.
Disadari, saat ini banyak sekali istilah yang menggunakan kata hijau -- green yang menunjukkan sifatnya sebagai aktivitas yang ramah/ peduli lingkungan. Contohnya seperti green economy, green technology, green innovation, green marketing, green building, green city, green province, green architecture, green entrepreneurship, green bench, green mining, green party, green politics, green banking, green budget, green religion, dan green-green lainnya.
Tentunya perlu dipahami bersama, seperti tulisan Daniel Goleman dalam bukunya Ecological Intelligence (2019), bahwa hijau -- green adalah suatu proses (a process), bukan status. Kita harus memaknainya sebagai suatu kata kerja (a verb), bukan sebagai kata sifat (an adjective), yang mungkin dapat membantu kita untuk lebih fokus pada upaya ramah lingkungan.
----------
Salam Lestari
Khulfi M Khalwani
082154744540
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H