Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menumbuhkan Cinta dan Geliat Ekonomi di Mangrove Borneo

27 Juni 2018   19:43 Diperbarui: 28 Juni 2018   17:49 3013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara ekologi mangrove merupakan tempat berpijah aneka biota laut, dan tempat berlindung dan berkembang biak berbagai jenis fauna ekosistem payau.

dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
Menyusuri sungai diantara pulau-pulau di Delta Berau menjadi pengalaman yang mahal bagi saya. Dari atas boat di atas sungai tampaknya hutan mangrove kelihatan begitu rapat, tertutup pohon jenis Nipah. Namun saat merapat sempat terkejut karena di balik komunitas Nipah dipinggir sangai tersebut, telah dibuat tambak dengan luasan yang cukup fantastis.

Pada tahun 1998 awalnya masyarakat di kampung Batumbuk diberi lahan garapan oleh pemerintah dengan ukuran 200 x 500 m2. Mulanya tidak banyak yang membuat tambak, namun seiring waktu banyak hutan dibuka untuk tambak. 

Tanggul tambak dibuat dengan alat berat dan dibuatkan sekat pintu air yang terkoneksi dengan sungai. Dengan memanfaatkan pasang surut dan gravitasi air di tambak dapat dikurangi atau di tambah.

Tambak digunakan untuk budidaya udang, ikan dan kepiting. Pemanenan udang dan ikan dilakukan dengan cara membuka pintu air saat surut, sehingga akan mengikuti arus air ke jaring yang sudah disiapkan di pintu air. Untuk kepiting dipanen dengan menggunakan alat perangkap setiap harinya.

dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
Panen udang dilakukan empat atau lima kali setahun. Pengumpul datang dan membeli langsung dari mereka. Harga udang dan kepiting di lokasi tambak sekilonya Rp 90 ribu. Tergantung jenis dan ukuran atau jumlah udang dalam tiap Kg. Bahkan saat menjelang natal dan tahun baru imlek bisa mencapai Rp 150 ribu / kg. Rata-rata pengumpul berasal dari Tanjung Redep atau dari Tarakan. Selajutnya sebagian hasil tambak ini diekspor hingga ke Tawau Malaysia.

"Dulu saya kerja untuk menjaga tambak. Sekarang saya punya tambak sendiri. Sewa escavator bisa utang dulu pada pemodal di Tanjung Redep. Biaya sewanya Rp 55ribu per meter untuk pengurukan tanggul," cerita salah seorang penjaga tambak, sambil menyebut nama dua orang pengusaha tambak asal Tanjung Redep yang menjadi pemodal.

"Dulu hasil panen bisa mencapai 2 - 3 ton. Saat ini kurang tidak seperti dulu," tuturnya lebih lanjut saat kami diskusi di dalam rumah panggungnya di tepi tambak.

dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
Hari menjelang sore. Burung-burung laut terbang kembali ke daratan dengan formasinya. Pertanda kami akan kembali ke kampung Batumbuk. Makan dengan menu gulai ikan, tumis udang dan terasi produksi kampung nelayan Delta Berau terasa begitu nikmat malam ini.

Keesokan paginya kami melanjutkan perjalanan menuju kampung Pegat yang terletak dipulau yang berbeda. Gelombang belum terlalu tinggi saat kami berputar melewati laut. Pemandangan hutan mangrove yang di dominasi Avicennia sp dan Sonneratia sp terlihat bagaikan benteng alami dari arah laut.

Satu - dua pohon tampak hampir roboh karena mungkin sudah tua dan terus-terusan menahan gelombang. Pada bagian daratan yang tidak tertutupi mangrove, dapat dilihat gejala abrasi atau pengikisan tanah oleh ombak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun