Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Alumni IPB hijaukan Mangrove Muara Gembong, Bekasi

1 Mei 2018   19:50 Diperbarui: 10 Mei 2018   16:39 1901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hamparan tambak yang bersekat-sekat mengisyaratkan perlunya pola agrofisheri dikembangkan di tempat ini. Masyarakat termasuk pemodal tambak harus diwajibkan untuk menanam dan memelihara pohon jenis mangrove.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Cerita dari pak Mulud, salah seorang penjaga tambak di Desa Pasir Bahagia, bahwa jenis udang yang dikembangkan biasanya ada empat. Harganya pun berbeda. Untuk udang pancet bisa mencapai Rp 140ribu/kg, udang alam/peci Rp 80ribu/kg, udang putih Rp 40 ribu/kg dan udang api 50 ribu. Yang mengambil dari Jakarta dan katanya untuk ekspor. 1 tambak biasanya memiliki luas 1 ha. Saat musim panen, seharinya bisa memanen 10 kg pancet dari 1 tambak.

Nilai yang sebenarnya masih rendah bila dibandingkan jasa lingkungan yang diberikan ekosistem hutan mangrove. Sebuah ruang perdebatan antara fungsi lindung dan peningkatan Pendapatan Aseli Daerah (PAD) yang mungkin akan sangat panjang untuk diceritakan...

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Menjelang sore seluruh peserta kembali ke atas perahu kayu bermesin dengan geladak yang terbuka. Satu perahu bisa ditumpangi sekita 30-an orang. Rasa lelah terlupakan. Sampai kembali di kantor kecamatan acara dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan dan ramah tamah penutupan.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Dalam perjalanan dari perahu sempat saya tanyakan pada panitia, "Jadi bagaimana kang harapannya untuk alumni yang lain melalui acara ini ? "

"Kalau kami kan sudah memulai, kalian-kalian lah yang melanjutkan. Kegiatan ini jangan hanya habis diangkatan kami ini." Jawab kang Deisman (E18) diiyakan oleh Kang Apep (E27).

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun